Sabtu, 12 Desember 2009

@ the hospital

Hari ke 2 dirumah sakit Urip Sumoharjo, Lampung.

Mamah sudah mulai baikan, bekas operasi sudah mulai menngering. Tapi baru bisa pulang hari senin, menggenapkan satu minggu sudah mamah dirawat.

Survey membuktikan ternyata banyak orang yang 'mengidap' penyakit ini. Sebenernya Ambyen bukan penyakit yang terlalu parah, namun bagi penderita penyakit ini buat parno untuk masuk WC hehehe....( termasuk dirikyu ). Belum lagi panyakit ini termasuk penyakit yang agak cukup memalukan untuk diucapkan. Jadi inget Sinchan yang malu gara2 papanya sakit ambyen juga,,,hehehe.

Malam ini, akan kembali lagi kejakarta. Semoga cepet sembuh Mah.
Selengkapnya...

Minggu, 06 Desember 2009

if i'm not in Love...

.."if i'm not in love with you,,what is this i'm going trough, to night...?"
jika benar ini bukan 'love' maybe its just a crush, should i just let it go this feeling??
So, who will tell me ?


Selengkapnya...

Senin, 30 November 2009

manipulasi amoeba..


Hari ini ada satu hal yang bisa kupetik dari 1 kejadian kecil yang kulihat. Sedikit jawaban dari kenapa negara yang ku cintai ini akan tetap penuh dengan orang2 miskin yang terus akan terzolimi dan orang2 berduit yang perutnya akan terus membuncit. Mungkin itu sebabnya begitu banyak PR pemerintah yang tak pernah terselesaikan. Karena sebenarnya solusinya bukan hanya dengan memberikan 'sogokan' pada rakyat ( ambil contoh ini AsKES,BLT,atau program berobat gratis bagi rakyat miskin yang ternyata penuh dengan birokrasi berbelit ), tapi lebih penting lagi membenahi attitude masyarakatnya sendiri, merubah hukum rimba yang kini sudah jadi trend dinegara yang katanya penuh dengan kesopanan dan kesantunan.
Mungkin apa yang kualami hanya contoh keciiiiiil dari masalah besar yang ada, tapi itulah yang kulihat dan cukup membuatku muak.

Hari ini, ibuku datang kesebuah rumah sakit swasta di Lampung untuk memeriksakan penyakit wasirnya.Dengan mengantongi sebuah surat ASKES kami berharap biaya yang dikeluarkan tidak akan besar. Tiba2 siang hari beliau mengabari kalau malam ini pihak rs mengharuskannya untuk menginap. Saat itu aku bertanya kenapa cepat sekali harus sudah rawat inap? Namun waktu mamah bilang kalau sore ini dokter ( yang saat itu sedang ada operasi pasien lain )akan datang, kemudian akan memberitahu kapan bisa operasinya, ya sudah tak apa-apa. dalam pikiranku,mungkin karena sudah harus rawat inap jika memang sore ini belum bisa operasi, harusnya besok operasinya. Dan memang siang ini mamah hanya menjalani beberapa tes, seperti tes darah dan jantung.
Namun sampai maghrib, sang dokter tidak kunjung muncul (malah sang kodok yang datang seiring dengan hujan deras yang mengguyur jakarta ....weks). Akhirnya aku minta kakak ku, yang menunggui, untuk bicara pada petugas jaga supaya mamah bisa pulang dulu dan kembali lagi besok.Namun para perawat yang jaga disana tidak ada yang bisa mengambil keputusan dan membuat mamah tetap harus menginap malam itu.
Hanya karena Ibu dan kakak ku hanya orang awam yang bisa mudah dimanipulasi, jadi dari awal ya ikut aja apa yang pihak rs bilang. Akhirnya, setelah kakak ku merengek2 minta pulang, sang dokter datang juga malam ini, dengan mengatakan kalau besok mamah disuruh menebus obat setelah itu pulang, dan kembali lagi senin depan untuk mengetahui reaksi obat tersebut...??%^*&^*(&&$$%
Yang gak habis pikir :
1. Kenapa pihak rs mengharuskan untuk rawat inap? bahkan dokter pun sama sekali belum periksa??
2. kalau hanya sekedar tes darah dan jantung, apakah memang tidak bisa hanya berobat jalan, toh dokternya juga belum ada dan tidak harus langsung masuk ruang kamar ( yang berarti harus rawat inap )?

Aku tak mau membuat kesimpulan, biar anda yang bisa menilai kenapa itu bisa terjadi.

Semoga ini menjadi pelajaran untuk kami dan mungkin orang lain. Dan semoga mamah kembali sehat, karena itulah hal yang terpenting. Amin.

Selengkapnya...

Jumat, 27 November 2009

~Perpisahan~


Secercah cahaya masuk menerobos melalui celah2 fentilasi kamarku yang terasa sangat hangat di musim semi ini. Aku menggeliat meluruskan otot2 yang terasa kaku lalu menghirup udara ruangan sebanyak-banyaknya, kuraih jam weker diatas meja kecil disisi kiri tempat tidur. Dari ujung mata yang masih mengantuk, terlihat jelas jarum pendek nya mengarah ke angka 8. Sedetik kemudian, aku lompat dari tempat tidur. Oh tidak, aku kesiangan!! Aku pulang terlalu larut tadi malam, padahal pagi ini harus mengejar pesawat pukul 11am.

“Glory, wake up!” jerit ku didepan kamar Glory plus sedikit gedoran2 dipintu. Tak ada suara dari dalam.
“c’mon Glory, kamu harus bangun dan mengantarku ke bandara!” berulangkali aku harus berteriak sampai akhirnya wajah pucat seorang cewek pirang menyembul dari balik pintu.
“ Good morning, Liz!”sapanya. “ hey, bukannya kau harus kebandara pagi ini?” pertanyaan konyol itu keluar bersamaan dengan hawa kurang enak saat dia menguap.
“definitely right, dan aku kesiangan!” jawabanku terdengar panic dan kesal. “ itu sebabnya dari tadi aku berteriak2 membangunkanmu.”
Glory melirik jam dinding dan saat itulah genderang besar meniup telinganya dan langsung membawanya kembali kebumi.
“Oh..My..God!! kita harus bergegas Liz” kini nada suaranya sudah sama dengan nada suaraku.Panik.
Masih ada waktu 1,5 jam sebelum check in ditutup, Glory akan ngebut, jadi kedengarannya tidak akan ada masalah. Well, I hope.
“ kau sudah periksa semuanya, Liz?”
Aku mengecek dengan cepat . “ sudah semua sepertinya. Kau akan mengirimkannya kan kalau ada yang tertinggal?”
“ yeah , masalah mudah”



Untuk terakhir kalinya aku menatap apartemen didepan ku. Tempat yang menyimpan begitu banyak kenangan. Aku ingat ketika pertama kali datang ketempat ini 5 tahun yang lalu, benar2 merasa asing, cemas bila tidak ada yang akan menerima kehadiranku. But i am so happy having such a lovely friend like Glory.
“ you will miss this place, huh?”
“ Pasti. Dan aku pasti akan sangat kehilangan mu dan semuanya.” Seperti aku, mata cewek didepan ku ini juga mulai terlihat berair.
“ Thank you.” Kataku.
“ For what?”
“ Sudah menjadi seorang sahabat yang sangat baik, sudah mendukungku, mengajariku banyak hal, dan masih banyak hal lain nya lagi.”
“Oh cmon, Liz. That’s what a friend for.” Ujarnya. “ its been a good time living with such a ‘good’ asian girl like you “ ujarnya sambil mengerling. Aku tahu apa yang dia maksud, selama ini dia selalu menganggap ku sebagai cewek yang terlalu baik…( please,,,,that’s her opinion )
Dan kami pun berpelukan.
“ kau akan kembali kesini, kan?”
“ I hope so.”
Mungkin bagiku menangis adalah hal yang wajar ( well…..tak bisa dihitung beratus kali aku sering menangis ketika disini), tapi buat cewek kuat seperti Glory itu akan terlihat memalukan, jadi sebelum dia mulai terhanyut dengan acara melo-meloan, cewek itu langsung masuk kedalam mobil. Aku mengikutinya. Dia ngebut. Kami tiba 45 menit sebelum pesawat take off, untungnya check in counter Singapore Airlines itu masih dibuka. Tak ada waktu lagi buat melo-meloan versi kedua.
“ take care!” teriak Glory sambil melambaikan tangan ketika aku mulai masuk keruang check in .
“ you too, take care!” sahutku berteriak, kemudian meninggalkan sosok Glory diluar ruangan sana. Langkahku terasa sangat berat, namun jalan didepan harus aku hadapi. Pesawat SQ 911 akan membawaku kembali kekampung halaman yang telah lama kutinggalkan, tepat ketika diterminal kedatangan bandara LAX yang luas itu, seorang cowok baru saja turun dari pesawat yang juga membawanya kembali kekotanya. Tempat dimana dia juga telah meninggalkan keluarga, sahabat-sahabat dan seorang yang sangat dicintainya.

One year later..

Aku membolak-balik traveling book yang disediakan United Airlines beberapa kali. Foto-foto tempat wisata yang ada didalamnya seakan membawaku kembali kenegara indah yang pernah kutinggali 1tahun yang lalu. Banyak tempat didalam buku itu yang sudah kukunjungi. Hahh…..rasanya penerbangan ini begitu lama, sungguh tak sabar ingin segera menapakkan kakiku kenegara paman sam ini.
“ kamu keliatan gelisah, Liz? “ tanya laki2 disebelahku. Oh tidak,, pasti dari tadi dia memperhatikanku dengan buku2 ini.
“ tidak apa-apa pak” jawabku tersipu.
Dia adalah Pak Ian, my Bos. Setahun ini aku sudah bekerja disebuah hotel berbintang 5 dipusat kota Jakarta sebagai food & beverage Manager. Semua berjalan sangat mudah dan cepat. Baru 2 bulan yang lalu aku diberi kepercayaan memegang posisi manajer. Pada 8 bulan pertama, aku hanya seorang karyawan yang ditugasi mengawasi restoran didalam hotel ini, pengalaman ku selama di amerika setidaknya sangat berpengaruh, dan itulah yang mereka lihat. Sampai suatu saat aku diberi tugas untuk memegang satu event direstoran itu dan semuanya berjalan lancar. Sang pemilik hotel merasa puas dan disaat itulah bintang keberuntungan terbang kearahku.
Hampir seluruh mimpiku telah kuraih, hidup mapan, pekerjaan dengan posisi baik, tempat2 indah yang pernah kupikir hanya hayalan ternyata telah bisa kudatangi. Dan semua itu membuat ku terus bersyukur. Meskipun seluruh waktuku saat ini tersita oleh pekerjaan, kupikir bukan saatnya untuk berkeluh kesah.
Dan saat ini, aku sedang dalam perjalanan menuju LA untuk menghadiri seminar selama 2 minggu disalah satu hotel mewah disana.
Udara dingin winter segera menyapu wajahku ketika keluar dari airport. Seorang pemuda berkulit hitam yang merupakan utusan dari hotel tempat kami menginap sekaligus tempat akan diselengggarakan ny seminar , berdiri membawa papan nama bertuliskan nama hotel kami dijakarta. Dengan ramah dia menyambut kami berdua dan menggiring kami kedalam mobil hitam yang telah menanti. Jalan-jalan yang tertutup salju memberi kenangan tersendiri bagiku.
Kami tiba didepan hotel mewah itu. Sekali lagi ingatan ku melayang mundur kembali. Masih jelas dibenakku bagaimana malam itu aku berlari memasuki hotel ini untuk menemui Mike, menjelaskan semua yang ada didalam kepalaku dan didalam hatiku.

~~~
Jadwal hari pertama dihotel adalah free program, meskipun dari pihak tuan rumah membuat beberapa acara penyambutan. Tapi aku tak akan membuang kesempatan ini untuk sekedar melihat sambutan2 yang pastinya tidak begitu menarik, tentu saja bila dibandingkan dengan keluar dari hotel dan menemui teman lama ku, Glory.
Aku sedang merapikan barang2 bawaan kedalam lemari ketika seseorang mengetuk pintu. Aku salah ketika kupikir itu petugas kamar, aku membuka pintu dan Mr Ian sudah berdiri disana. Laki2 itu sudah mengganti pakaiannya tadi siang dengan setelan batik rapi.
“ Saya sekalian lewat dan akan turun kebawah, mungkin kita bisa bareng keacara“ katanya saat tanpa sadar aku memperhatikannya terus. “ kamu sudah siap?” tanyanya. Sesaat aku ragu untuk mengutarakan niatku.
“Hmmmm,,,begini pak, tadinya saya ingin hubungi bapak kalau malam ini, kalau diijinkan, saya tidak menghadiri acara.”
Laki-laki itu menatapku sesaat.
“ Kamu ada acara lain?” tanyanya kemudian.
“ Mmm sebenarnya iya. Saya ingin keluar untuk menemui teman lama saya disini.” Jawabku. Entah itu hanya perasaanku saja, tapi aku sempat melihat sorot kecewa dimatanya. Namun akhirnya dia menjawab.
“Sudah buat janji denganya?”
“ Sebenarnya baru sebentar lagi saya akan menghubunginya.” Tapi aku buru2 melanjutkan kata-kataku. “ Tapi jika bapak keberatan, saya bisa…….”
“ Tentu tidak, kamu boleh keluar malam ini.” Potongnya.
”Terima kasih,pak!”
Dia mengangguk. “ Baiklah, saya akan kebawah” sebelum berlalu dia membalik badannya lagi
“ satu lagi, Liz, jika kita sedang tidak dalam waktu kerja sebaiknya kamu tidak panggil saya ‘bapak’ , kamu bisa panggil nama saya saja.” Kata-kata yang barusan keluar dari mulut atasanku ini sontak membuatku terkejut. Belum aku menjawab dia kembali menambahkan :” itu juga jika kamu tidak keberatan “
“ Oh, bukan begitu pak” ujarku kemudian. “ justru saya merasa tidak sopan jika melakukannya, meskipun itu diluar jam kerja.”
“ Baiklah kalau begitu, saya rubah saja menjadi wajib” katanya kemudian sambil ngeloyor pergi.
‘Aneh’..pikirku. Selama bekerja sama dengan nya, aku melihat dia adalah laki-laki yang sangat serius dan agak dingin, menurutku. Mr ian menjabat grand manager Hotel sudah lebih lama dariku. Dia pintar, tegas dan disiplin. Dari usia, mungkin terbilang masih muda, diusia 30 tahun dia sudah memegang posisi tinggi. Aku bukannya tidak mendengar bisikan2 cewek2 sekerja ku yang sering membicarakan nya. Well, wajahnya tidak bisa dibilang biasa-biasa saja, plus tubuh yang tinggi dan proposional pasti bisa membuat wanita2 akan memandangnya lagi setelah 5menit pertama. Apalagi dia belum menikah.
Tidak ingin berlama-lama memikirkan perubahan sikap bosku itu, aku bergegas bersiap untuk segera menemui Glory.


Selengkapnya...

Kamis, 26 November 2009

Idul Adha 2009 ( 10 Djulhijah 1430H)

Gema takbir telah berkumandang malam ini, meskipun aroma bau badan kambing sudah tercium seminggu belakangan. Another lebaran haji yang akan kulalui bukan diLampung..hiks..hiks...(sedih beneran mode:on..)

Alhamdulillah, semoga aku bisa selalu bersyukur atas semua karunia dari Alloh SWT yang telah aku terima.
Hari ini masih masuk kantor -seperti biasa- tentunya, dan alhamdulillah bisa menunaikan puasa sunah 9Djulhijah. Tak ada perbedaan yang terlihat sehari sebelum hari raya Haji ini, hanya saja jalan sudirman dan thamrin tidak begitu padat, tapiiiiii......begitu memasuki daerah suburban a.k.a kebayoran....(music pliss..jreng..jreng!!) kemacetan telah terbentang didepan mata..TERLALU!!
Oh ya, entah kebetulan atau memang sebelumnya bus patas 44 yang aku tumpangi sore ini memutar kaset ngaji...hahhhh....swejuuk banget dengernya,jarang banget ga pernah bahkan di bus muter kaset itu,, sampai tak lama seorang anak kecil naik dan dengan suara yang lantang mulai berkoar2 dan memaksa supir mematikan kaset pembacaan Al-Quran itu( yang seharusnya ga perlu).

Melihat bocah sekecil itu dengan keberanian besarnya, aku kadang berfikir apakah anak2 itu sudah diberikan pelatihan dulu tentang cara2 'pentas' yang baik dan benar? kadang aku terenyuh melihat mereka ( kecuali tadi ya...1. karena dia memotong suara Ngaji, 2. karena cara nya yang begitu berani jadi agak aneh ajah). Teringat kembali bagaimana seorang icut, teman kuliahku yang kini tinggal di phoenix, mengomentari tentang kehidupan jakarta yang penuh dengan orang2 miskin, pengangguran, dan anak2 jalanan. Bagi dia, yang sudah merasakan perbandingan kehidupan amerika dan indonesia, sah sah saja akan memilih untuk lebih ingin tinggal di US, sedangkan aku, mungkin saat ini aku masih bisa mentolelir keadaan kota jakarta tempat ku mencari nafkah ini tanpa banyak komplain. Ketimpangan sosial yang begitu terlihat jelas..
hahh.....PR yang harus lebih dipikirkan oleh orang2 atas yang di beri kepercayaan oleh rakyat untuk memegang uang negara.
Wait!!!.....did i talk about politic or something?? lets get back to the topic!

Selamat hari raya Idul Adha!
Semoga kita selalu diberi rizki yang berlimpah oleh Alloh SWT...

-Love n Miss You, Mom-


Selengkapnya...

Selasa, 17 November 2009

Tentang Rasa



Pernah ga, menginginkan sesuatu tapi di hati tuh tau kalau 'hal' itu tak mungkin diraih??

hmmmm.....kalau gue,,,,kayana sering deh. Bahkan juga bisa dibilang habit. Tapi, bukannya rasa itu datang tanpa direncanain ? atauu,,,,mungkinkah pikiran kita yang tanpa sadar membentuk rasa itu menjadi bola pengharapan yang jika tak dihentikan lama kelamaan akan membesar?
Maybe yes, maybe no.
But now, i feel that crush, again! dan sumpah..benar2 bukan perasaan yang nyaman ketika harus berada di satu border. Dan sekali lagi aku harus menetralkan perasaan itu dengan cepat,,seperti yang sudah2.


Selengkapnya...

Sabtu, 14 November 2009

Setan Kopi..

Salah perhitungan neh!!
Entah setan apa yang merasuki ku tadi pagi hingga dengan mudahnya aku membuka lemari didapur, mengambil sebuah gelas belimbing, mengisinya dengan sejumput kopi bubuk, menambahkan 2sendok gula dan menyeduh kan air panas daridsipenser. Aroma kopi yang memabukkan langsung tercium.Kuhirup dalam-dalam wanginya seblum akhirnya sensasi kopi pahit manis itu mengalir dilidahku....hmmmmm

Tak lama kemudian aku tersadar dan seperti baru saja melakukan kesalahan besar aku mulai mengutuk ketololan ku itu, Bagaimana bisa aku merusak saat-saat yang PAS buat tidur, setelah seminggu ini hanya bisa memejamkan mata kurang dari 5jam ( yang tidur di bus gak dihitung ya ) kuhancurkan dengan segelas kopi!!

Sekarang aku hanya bisa bergulingan ditempat tidur tanpa bisa menutup mataku sedikitpun,,melek ajah gitu!!





Selengkapnya...

Jumat, 13 November 2009

Hujan = Macet = Jakarta

'eh ujan gerimis aje,,anak kodok dikawanin'...( gitu bukan sih liriknye??).

Sebenernya mau itu gerimis kek, ujan gede kek, yang namanya Jakarta pasti akan dibuat macet. Gak tau si kenapa bisa begitu, yang jelas inih bukan cuma teori. Dan kalo sudah pake jalan kaki 1km lebih ditengah rintik ujan dan kemacetan, aku sih sudah gak mau bilang itu cuma teori.
Tapi untungnya hari ini ga ujan, jadi....aman!

Rasanya baru 1jam aku tidur semalem, gara-gara banjir yang merendam ibukota - merendam sebagian titik2 dijakarta dan sub urban (apa seh??!!) tepatnya. Namun dengan semua kelelahan, gerutuan dan kecemasan yang kurasakan ditengah2 arus deras banjir yang melanda komplek unilever,cipulir kemaren malam , bersyukur adalah satu2 nya hal yang harus kulakukan. So, let me do it, i wanna say :
1. Alhamdulillah , puji syukur ku pada Alloh SWT yang telah melindungiku ( salah duanya adalah bisa kabur dari bus patas yang terbakar tiba2 dan keluar dengan selamat dari kurungan banjir diatas angkot...wieee seyeem )
2. Supir angkot yang walaupun selalu dikomplain ibu2 didalam angkot tetap sabar mencari jalan untuk keluar dari banjir dan kemacetan
3. My Mp5 yang selalu berusaha membuatku terbebas dari bete.
4. Sendal risti....apa jadinya kalau aku harus jalan dari seskoal ke cipulir ditengah jalanan becwek gak ada ojwek dengan sepatu donatelo yang baru dibeli..
5. Tumpangan, mas Bud, yg mengurangi rekor terlama perjalanan dari kantor kerumah ( 5jam aja gituh!!)

Nov 14, 2009
Dan hari ini, dengan mata lebar yang dipaksain terpaksa harus ngantor juga. Gak banyak yang musti dikerjain dikantor , jam 1 siang langsung melesat pulang. 2orang pengamen sempet membuat ku rada bete, penampilan keduanya awut-awutan, apalagi pemuda yang membawa gitar, dari matanya kelihatan seperti sedang'on'. Namun saat gitar mulai dipetik dan agusto - panggilan pemuda satu lagi yang ga bawa gitar begitu dipanggil - mulai melantunkan nuansa bening, headset mp5 langsung kucopot. Hmmmm,,,suarany lumayan enak didenger bahkan sampai 5 lagu yang ditutup dengan kasih putih-nya Glenn, aku begitu menikmatinya.
Ada beberapa alasan bagiku untuk sekedar 'memberi' pada para pengamen jalan yang kutemui. Mungkin bukan hanya sekedar faktor kasihan, tapi kadang aku menapikkan prasangka untuk kemana mereka menggunakan uang itu, namun lebih kepada karena aku menyukai 'entertain' yang mereka suguhkan, seperti 2 pengamen tadi siang.

Malam ini sampai besok rasanya mau bales dendam dengan kasur, pingin tidur yang nyenyaaaakkk dan lama!!

So, gud nite! Selengkapnya...

Senin, 09 November 2009

Bandung Tur D'angcots




Nov 07,2009
Kurasa semangat ku siang ini tak kalah tinggi dengan semangat sang mentari untuk membagi sinarnya yang terik. Meski harus meringis ketika baru saja melangkahkan kaki keluar rumah, aku tak gentar sedikitpun. Sabtu yang cerah, hari yang tepat buat nge'date! wait..did i say date??...secara saat ini jomblo jadi buang jauh2 pikiran tentang hal2 romantis itu ( yah walaupun agak2 ngarep si alasannya harus keluar panas2 gini ). Well eniwei.....rencana perjalanan kali ini pun tak kalah menarik, kurasa, Going to Bandung! rasa kangen akan kota ini membuat ku setuju untuk ikutan anak2 kantor - the ladies actually- jalan ke kota kembang. Apalagi kali ini kami akan menggunakan kereta api menuju kesana, satu pengalaman yang belum pernah kurasakan, dan pada akhirnya mampu mengalihkan duniaku, maksudnyaaa...pastilah kekhawatiranku bakal miskin sampai akhir bulan..weks!!

Akhirnya tiba juga di stasiun kereta api terbesar dijakarta ini, tiang2 tinggi dengan cat hijaunya menyambut cewek cantik ini dengan suka cita , ternyata 4 wanita yang akan ber'backpack' ria sudah tiba duluan, dan ternyata bukan hanya 4, ada 1 backpack
er muda berponi yg akan ikut..hehehe

Tiket kelas eksekutif kereta api Parahyangan yang akan membawa kami ke Bandung ternyata sudah menunggu, aku, fiona, viny, risti, yani dan sasa langsung masuk. Aku tak ingat kursi kami ada digerbong berapa, tapi sepertinya berada di gerbong yang agak depan. Tempat duduk dengan warna merah maroon terjajar dengan konfigurasi 2-2 dilengakpi satu bantal kecil disetiap kursinya. Sementara 4 cewek lainnya berada didalam satu deretan, aku lebih memilih satu kursi dibelakang barisan mereka tepat disamping jendela, pasti akan menyenangkan melihat pemandangan diluar. Selama ini aku selalu melihat lintasan kereta api yang melingkar timbul tenggelam dari balik bukit2, dan kini aku ingin merasakan sensasi berada dilintasannya. Komplain pertama terlontar tentang ac yang tak cukup dingin.


16:40 kereta tiba di stasiun kebun kawung, bandung.
Turun kereta, peserta tur mulai agak kebingungan dengan pintu keluarnya, akibatnya, yang harusnya keluar lewat pintu utara, kami malah keluar dari pintu selatan. Tapi dengan semangat tinggi ( karena baru menit2 pertama tur dimulai ) kami mengikuti arahan dari sang guide. Tujuan pertama adalah hunting satu tempat bernama 'De'Durens'. Risti membawa kami keterminal angkot disebelah stasiun. Perlu 2x naik angkot untuk sampai di resto yang terletak di Lengkong Besar itu. Tempat yang sempat kami liat dari satu website itu terletak dipinggir jalan raya, tidak terlalu besar, hanya merupakan satu ruko. Tidak terlalu ramai saat itu, hanya ada 2 kursi terisi. Mungkin karena ketika kami tiba hampir mendekati waktu maghrib.


Seorang wanita berkaus ungu membawakan menu untuk kami liat. Ternyata tidak semua menu terbuat dari durian, kebanyakan memang hanya untuk minumannya saja. Nama-nama minuman dibuat unik untuk menarik perhatian. Ada minuman berjudul : SBY, OBAMA, OSAMA,MEGA, dll. Kami mulai memesan minuman dengan rasa berbeda tiap orangnya, berharap bisa saling icip2.

Kenyang "hanya" menikmati es durian, the Gogle V kembali melanjutkan perjalanan, kali ini tujuan selanjutnya adalah menuju tempat kami akan menginap, yang sebelumnya sudah dipesan fiona waktu dikereta. Menurut informasi yang kami rangkum dari sang empunya D'Durens, untuk bisa mencapai guest house yang terletak disekitar jalan riau itu butuh 2x menggunakan angkot. Ada sedikit niat untuk 'break the rule' tema dari perjalanan ini dengan menggunakan taxi, namun niat itu kami tahan. Akhirnya kami kembali menggunakan angkot, yaitu :

1. angkot yang menuju buah batu ( agak maksa sih, karena ternyata jaraknya hanya sekitar 100m untuk berganti ke angkot ke-2, cuma gara2 supir nya 'ngetem' jadi lama )

2. angkot arah dago ( nah ,,yang ini juga rada ga bener, ternyata jalur nya tidak tepat melewati sepanjang jalan riau, hanya melintas tepatnya dipersimpangan Riau junction. padahal menurut fiona, guest house itu berada dibelakang Heritage. Akhirnya ditengah kemacetan lampu merah, kami ber-6 turun, melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki ( cukup buat pegel juga sih, karena ternyata tempat nya ga bener2 tepat dibelakang heritage, tapi rada muter2 dikit lagi.

Tak ada plang atau tulisan apapun didepan rumah yang teletak dijalan wira angun-angun no.46 ,lebih tampak seperti rumah biasa. Dengan mata berbinar dan tetesan keringat yang jatuh bercucuran, kami mulai mengetuk. Seorang perempuan setengah baya menyambut kami dengan senyum. Kemudian kami dibawa lantai dua rumah itu. Benar2 seperti rumah biasa, hanya saja ketika sampai dilantai 2 tenyata berjajar 4 buar kamar, dan masih ada juga beberpa dilantai 3. Kami mengambil 2 kamar. Tak tersedia ac dan tv ditiap kamar, karena memang udaranya sudah dingin. Ruangan nya cukup luas, dilengkapi tempat tidur, satu lemari pakaian, satu meja rias dengan kamar mandi yang cukup bersih. Haaaahhhh...akhirnya kami bisa melepas lelah untuk sesaat, karena rencananya nanti malam masih ada acara keluar lagih.

Sekitar pukul 7, saatnya keluar untuk hunting makan malam. Semua bersemangat, terutama Risti, yang sedari tadi terus mengeluh laper. Karena kurangnya susunan acara, maka makan malam pun aga kebingungan mau kemana. Untuk mengisi perut, beberapa dari kami mengisi nya dengan cemilan otak-otak bakar, kemudian masuk sebentar kedalam fo heritage.

Setelah sedikit perdebatan, diputuskan untuk mencari makan di sekitar dago. Dengan sisa tenaga yang sudah terkuras dari siang, kami mencoba untuk menyetop taxi, tapi tak mudah untuk menerima 6 wanita cantik masuk sekaligus dalam 1 taxi ( walaupun kami sudah mengerahkan senyum terpanis yang tersisa ). Memang sepertinya kami harus berkomitmen pada tema tur ini, lagi2 angkot menjadi penyelamat.

Seperti sabtu-sabtu malam biasanya, jalan dago akan tampak ramai, penuh dengan kegiatan-kegiatan para mahasiswa yang disadari atau tidak membuat mecat jalanan.

Kami memutuskan untuk makan di sebuah kafe bernama 'soto pelangi' yang menyediakan menu nasi tutuk oncom dll. Terletak dipersimpangan jalan juanda bernama 'soto pelangi'. Terlihat jelas kelelahan di wajah teman2 ku, walaupun aku tidak begitu lelah - well mungkin karena sudah biasa jalan- gak tega juga melihat tampang2 lelah dan kelaparan itu. Untungnya menu di cafe ini tidak buruk!! Mudah saja sebenarnya menilai makanan itu enak atau tidak. Tatap saja wajah vinny, kalau tidak ada kerutan didahi nya dan tak ada komentar doi, berarti enak...

Tak lama, Nopi, sepupu ku yang kuliah di Bandung datang dan bergabung. Dari sana, nightsightseeing tur pun dilanjutkan. Berjalan sepanjang jalan dago, sudah pukul 9 banyak FO yang sudah mulai tutup. Namun Vinny bersemangat mengejar satu fo 'the uptown '. Malam itu kurang beruntung, karena ketika tiba disana, fo tsb sudah tutup. Hanya aku yang bisa mengejar masuk ke 'donatelo'.


Minggu, Nov 15, 2009
Hadoh...dah kepending berapa hari ni cerita, mungkin bau-baunya aja dah hilang. Begitu juga dikantor, cewek2 yang biasa ngomongin si sasa-anggota paling muda team turing kmaren- sekarang dah gak kedengeran gemanya. Hahaha...tapi jadi inget lagi dengan bocah satu ini. Bagimana tidak, bocah berusia hmmm...kayana 3 tahun deh...dengan wajah jutek, mata sipit, rambut ala dora the adventure, bawel nyaaa setengah mati! Kalo sasa sudah ngambek minta ini itu terus nangis karna gak diturutin kita cuma bisa ngurut dada masing ( yaiyalah masa ngurut dada orang....ups!).
---Hari ke-2 Tur D'angcots--
Pagi-pagi aku dah bangun, punya waktu 2d/1n di bandung rasanya sayang kalau hanya dihabiskan ditempat tidur, dan kayana semua anggota gugle V setujuh termasuk sasa yang sepertinya paling duluan bangun. Udara sejuk pagi hari dibandung rasanya beda banget...suegeeerrrr!!! 7.30 semua sudah siap untuk hunting sarapan pagi. Berhubung risti sepertinya lagi ngidam mau makan kupat tahu, tim yang lain jadi penasaran mau ngidam juga..loh..mau coba kupat tahu juga. Dan tidak jauh dari 'ges hos' ternyata ada sebuah pasar yang tak terlalu ramai dan disanalah kami memulai pencarian.
Namanya Pasar Gempol, dan memang benar tepat diujung pasar ada sebuah warung yang menjual kupat tahu. Tempatnya sih biasa ajah, tapi lihat orang2 yang makan disana..kebanyakan ber'mobil'. Penasaran juga pingin tahu rasanya kupat tahu gempol yang sepertinya disponsori oleh kecap cap bango ini. Seporsi kupat tahu berisi - tentu saja -kupat yang lembut, tahu yang juga bertekstur lembut, tauge, ditaburi saus kacang yang kental dan sepertinya diolah dengan sempurna hinggga minyak2 dari kacangnya keluar dengan cantik, tak lupa taburan kerupuk dan bawang menambah kesempurnaan.
Dari pasar gempol kami beranjak langsung menuju dago. Ternyata masih ada yang penasaran mau ke 'up town'. Masih pukul 8 lewat, kembali berada di angkot yang akan membawa kami menuju jalan dago yang terkenal dengan fo nya itu. Jalanan agak tersendat ketika melewati sekitaran gazibu yang pagi itu ramai oleh pasar kaget. Anggota tim sudah berkurang, risti harus duluan ke cianjur untuk melawat teman nya yang meninggal, yani terpaksa tinggal di ges hos karena sasa rada rewel dan mengatuk. Jadi tinggal aku, fiona dan vinny. Setelah harus nunggu dulu up town dibuka, kami bertiga akhirnya masuk dengan semangat mau ngabisin uang ditempat ini ( vinny dan fiona saja tentunya). Dari dago kami menuju cihampelas demi mencari titipan kaos pacar fiona. Entah karena mungkin mereka jarang jalan atau apa, dicihampelas ke-2 cewek itu sudah mulai lelah ( beda dengan cewek kampung yang sering jalan seperti aku ).
Balik lagi ke jalan riau setelah itu, masuk ke beebrapa fo dulu sebelum akhirnya pencarian selanjutnya adalah satu toko roti bernama 'bawean' . Yani dan sasa sudah bergabung. Setelah jalan kaki yang lumayan menguras tenaga, toko roti dengan dominasi warna kuning itupun kami temukan. Didalam sasa kembali ngambek gara-gara melihat kue ulang tahun di display...hehheheh.
Makan siang disatu tempat makan didepan toko bawean. SEmua menikmati hidangan tanpa suara, entah karena memang sudah lapar atau karena lelah -bahkan untuk bicara. Keluar dari kometmen awal untuk menggunakan angkot, akhirnya kami menyetop sebuah taxi. Semua masuk untuk kembali ke ges hos, ambil barang dan langsung menuju stasiun dengan
Tak ada kendala menuju stasiun, masih agak lama juga dengan waktu keberangkatan kereta Argo Gede pukul 14.30. Akhirnya perjalanan di bandung pun selesai semua terlihat kelelahan.
Kalau mereka ditanya mau tur dengan gaya backpacker ini lagi ga? the answer will be NO! tapi kalau aku yang ditanya, the answer will be " siapa takut!!"
































Selengkapnya...

Minggu, 18 Oktober 2009

Matsuri Jak-Japan Festival

Its held on Oct 11, 2009















Selengkapnya...

Senin, 27 April 2009

my weekend

April 25, 2009. Pondok Gede, Bekasi

kenapa Jakarta terasa panas banget ya? Apaka ini cuma perasaan ku saja karena sudah terbiasa dengan udara sejuk kota Bandung,,hmmmm miss the city already. Tapi, kalau ngeliat status FB beberapa orang yang uring-uringan juga, aku yakin bukan hanya aku yang merasakan fenomena matahari terasa semakin dekat ke bumi ini. And yeah...Jakarta bener2 panaaasss euy!!

Pagi ini, aku terjebak ditengah-tengah sebuah wawancara yang membosankan. Bagaimana tidak, ini pertama kalinya aku diwawancara dengan kebulan asap rokok yang ganggu banget. Pria setengah baya yang merupakan owner dari salah satu cabang L... Tur itu tak henti-hentinya merokok bak kereta api uap. Ditemani dengan secangkir kopi- yang sama sekali tak ada basa basi buat nawarin- aku, dia dan salah satu hrd nya , seperti sedang ngobrol di sebuah warung kopi pinggir jalan. Saat dia menjelaskan panjang kali lebar cara kerja biro perjalanan yang dia jalani itu, aku sibuk menghitung puntung-puntung rokok yang sudah dia habiskan.
50% keinginanku untuk bekerja di biro perjalanan ini sudah runtuh di 10menit pertama, dan alasan non IATA serta sistem kerja sharing profit memangkas 45% sisanya. Kecewa sih, tapi yang lebih buat bete adalah demi wawancara ini aku harus mandi jam 4 pagi...brrrrrrrrr!!!

Sengatan sang surya langsung menamparku waktu keluar dari kantor berwarna hijau itu. Tujuanku setelah ini adalah rumah kak Eka di ciledug. Meskipun aku buta dengan daerah Pondok Gede ini, namun dengan komunikasi yang cukup baik dengan para supir angkot, akhirnya aku sampai juga sebelum pukul 12 siang. Hah..ternyata pengalaman terlalu sering tanya2 ma supir angkot di Bandung membuatku jadi lebih pede...hihihi.


April 26, Sarinah, Jl. Thamrin
Mustinya aku ingat kalau setiap minggu terakhir, sepanjang jalan sudirman dan thamrin diberlakukan “ car free day”. Akibatnya, aku harus berjalan dari BI ke sarinah dengan sendal ber hak. Walhasil, dengan muka merah terbakar dan keringat bercucuran ( agak berlebihan si pastinya ), aku tiba di MC D sarinah. Seorang cewek jangkung berkacamata sedang ngantri memesan makanan.
“ Li, titip lemon tea ya!” kataku, setelah dia ngeh dengan kedatanganku.

Sebenarnya, pagi ini aku didaulat 2orang temanku, Lia dan Ryan buat nemenin mereka jalan-jalan di Bandung, sebagai guide lebih tepatnya. Meskipun sebenrnya tidak tepat sama sekali..weks! 3Bulan di Bdo, tidak membuat ku begitu saja bisa mengantongi sertifikat 'lulus' dari paguyuban guide sebandung raya. Tapi, bagaimana mungkin aku bisa menolak ketika melihat wajah memelas itu, yeah..meskipun sedikit ada pemaksaan juga she.
“ lagian, gue kan udah book lo dari lama liz!” tambah Lia.

Akhirnya, dengan konsekuensi ' nyasar' yang bisa mereka terima dengan ikhlas, aku dinobatkan sebagai guide 'amatiran' di Bandung...tet tet toret!!!
Sempet delayed 15menit dari jadwal jam 10 pagi, dikarenakan harus pindah mobil. Berkat orasi seoarang cowok yang memperjuangkan kelayakan AC di mobil baraya travel ini.
“ Ganti mobil yang baru !!” teriak nya bersemangat.
“ Ganti mobil yang baru !!” penumpang lainpun berteriak. Hehe..tampak berlebihan.

Namun, aspirasi kami pun akhirnya terpenuhi, walaupun yah..AC dimobil yang baru juga gak dingin-dingin amat.
“ Gud job, mas!” puji Lia pada cowok itu.
Dan sang orator hanya tersenyum bangga dengan mata yang bebinar- binar haru. Untung saja Lia gak lebay buat nambahin.
“ Hidup Indonesia!!”
hihihihi.......

Bismillah...akhirnya mobil yang membawa 8 orang termasuk aku, Lia, Ryan dan supir yang masih grogi akibat demo tadi pun berangkat. Mungkin karena sudah lama tdk bertemu dan ngobrol banyak, 2 setengah jam perjalanan ini benar2 kami habiskan dengan ngobrol ngalor-ngidul ( aku dan Lia saja tepatnya), sedangkan Ryan sudah asik terlelap. Its nice talking with her, a smart girl dengan pemikiran2 yang dewasa dan cukup intelek. Pukul 1230, akhirnya “

Selamat Datang di kota Bandung”. Itu berarti kredibilitas ku mulai dipertaruhkan.
Angkot pertama ( Ledeng- Ciroyom), cukup jitu. Meskipun sepanjang jalan musti telpon yang punya bandung, si akang ferdy. Dengan suara yang tiba-tiba berubah seksi gara-gara flu, sang sensei satu ini dengan sabar menjelaskan jalan lurus mana yang harus kami tempuh. ( kok malah kaya AA gym ..hehhehe)
Ankot kedua ( Lembang-St Hall ), dari terminal ledeng, ternyata kami memang harus menyambung ganti angkot lagi. Angkot coklat yang kami tumpangi terus naik keatas, semakin naik dan naik, dan tak ada tanda-tanda hotel yang kami cari terlihat. Sampai akhirnya kami putuskan bahwa kami sudah terlewat jauh. Lia mulai panik, sang guide amatir meskipun terlihat tenang tapi bibirnya sudah membiru, sedangkan Ryan, No expression ( antara bingung, pasrah, dan laper ). Untunglah tak jauh dari tempat kami berhenti ada sebuah tempat makan yang terlihat bersih dan menggoda, hallah!!. mengisi perut sepertinya ide sempurna. Lagian, tema dari jalan-jalan ini sebenernya adalah “ easy traveling” dan “easy nyasar-ing”.
2porsinasi ayam kremes plus 1 nasi gulai kambing , mampu mengembalikan kecerian tiga bocah petualang inih. Lia mulai tenang, sang guide mulai mencari info jalan lagih, dan Ryan mulai mengantuk..gubrak!!




setelah makan, pencarianpun terasa lebih indah. Hotel bintang 5 dengan bangunan bak istana berwarna abu-abu itupun bisa kami temukan. Gak nyesel juga sih, its a great 'european style' hotel.




Setelah istirahat sebentar dikamar, pukul 4 kami siap keluar lagi. Tak mau membuang-buang waktu, tujuan kami sore ini adalah Cihampelas dan Riau, baru kemudian malamnya nongkrong di surabi enhai. Sayangnya cuaca tak terlalu bersahabat, baru sebentar kami berkeliling di cihampelas, hujan pun turun. Terpaksa kami berteduh masuk ke ciwalk. Sebenrnya agak aneh sih kalau ke bandung buntut-buntutnya ke mal lagi, ke mal lagi. Tapi ya mau bagaimana lagi, akhirnya kami berekliling di mall dikawasan cihampelas ini. Hujan pun tak kujung reda, makan malam pun terpaksa masih didalam ciwalk. Malam ini sebenernya sempet janjian dengan seorang maskot abacus, Om Dodo, buat ketemuan. Lia ingin sekali makan surabi setiabudi, jadi kami janjian disana. Namun tampaknya si Om baru bisa keluar agak malam, sedangkan Lia dan ryan sudah nampak lelah. Akhirnya dengan menerobos derasnya hujan, kami berangkat ke setiabudi. Satu-satunya yang aku khawatirkan dengan cuaca seperti ini adalah Lia, badannya suka sensitip dengan udara seperti ini. Tapi, insya Alloh, jika nanti Lia punya anak, anak nya ga akan 'ngences', karena akhirnya Lia bisa menikmati surabi enhai juga..hehehe. Entah karena kekenyangan atau air hujan yang buat kepala pusing, semua cerita dan rahasia banyak terkuak. Sebagian jawaban pun terbuka. Dan kami bertiga hanya bisa tertawa lepas. Hahh.....what a gud nite.



April 27, Bandung

akhirnya dengan bujuk rayu Lia dan Ryan , aku bolos dari kantor. Gak tega sih, ngelepas kedua teman ku itu begitu saja. Pengaruh hujan-hujanan semalam sudah dirasakan dampaknya oleh Lia, malamnya badan cewk ini sudah panas dan pagi harinya flu sudah mulai menyerang. Jadwal hari ini adalah FO time. Tapi gak maksain juga sih dengan kondisi Lia, balik lagi ke tema “ its easy traveling”. Meskipun begitu, kami masih bisa keluar masuk beberapa FO dikawasan riau dan juanda. Pukul 1630, tur singkat inipun selesai. Dari pool baraya di jl juanda, aku mengantar mereka untuk kembali kejakarta..hiks hiks hiks...sedihh!
Meskipun jalan-jalan nya kurang maksimal, namun kehadiran mereka bagiku sangat menyenangkan. I really had a great time with them, bisa curhat sana sini, nyasar bareng, mpe mati gaya bareng. Ditengah posisi persahabatn kami yang mirip serial beverly hills or melrose place, kami hanya bersyukur masih dapat tertawa bareng .



Thanks guys!! see you on the next trip. ( dengan guide yang lebih kompeten tentunya ).



















Selengkapnya...

Senin, 30 Maret 2009

Everything Happened For a Reason


Pernah denger kata ' everything happened for a reason' ..?
Aku salah satu yang setuju dengan kata2 itu, bahwa ada jawaban disetiap kejadian, entah itu muncul dengan suatu yang baik atau buruk sekalipun. Pembelajaran nya adalah, bagaimana setiap individu memilih perahu yg akan dipergunakan untuk mengarungi masalah2 itu. Apakah perahu itu terbuat dari kayu yang kuat? Layar yang punya tiang kokoh dan bisa menahan angin kencang? Atau sebesar apa tenaga yang bisa disiapkan untuk mendayung?
Yang pasti, aku pernah sempat tenggelam, merasakan kesakitan saat air memasuki lubang2 tubuhku, tersesat dalam kegelapan yang dalam. Namun, alhamdulillah, aku masih mampu berenang dan meraih daratan ( well..inikan cuma khiasan, walaupun dalam kenyataan nya sih aku ga bisa berenang..weks!!)
Sebagai makhluk yang memiliki keterbatasan, butuh waktu untuk mencari sebuah tatakan yang pas dari gelas masalah yang kita hadapi. Dan pagi ini aku sempat mempertanyakan hal-hal yang msh belum kutemukan jawabannya : seperti: kenapa orang bengong bisa kemasukan makhluk halus? Trus kenapa sendal jepit ku yang tadinya berwarna polos bisa berubah jadi dalmation waktu kusimpan dikamar mandi? Atau ...kenapa bibir jadi kering kerontang gara2 minum susu diet??
Hehehe...hal-hal yang sepele sih, tapi memang kadang bisa buat qeqi!! kayak tulisan ini yang rada-rada ga penting buat dibaca..weks!!
Tapi, at least aku sudah bisa menemukan satu teory tentang, kenapa kita musti berhati-hati dengan cowok yang dijidatnya tertempel status “ its complicated”. Cowok dengan kondisi seperti ini rentan untuk mencari pelampiasan dengan cewek lain, 'pengalihan' istilah tepatnya. Seperti Radika Ditya yang bilang difilm 'kambing jantan' nya, saat akhirnya Kebo mengetahui dia selingkuh dengan cewek lain, “ spertinya waktu itu momentnya tepat”..buat selingkuh??!!
Ketika suatu jawaban atas masalah yang pernah kita alamai sedikit-sedikit mulai terlihat, ada kelegaan yang bisa kita rasakan. Seperti saat aku menemukan jawaban tentang hubungan ku dengan Angga. Ketika itu emosi menutupi seluruh logika. Mari kita liat apa yang sudah kutemukan : Perbedaan usia yang begitu jauh??YES..tentu saja itu masalah. Bukan hanya karena pendapat suami Marini Zumarni yang pernah mengatakan padaku tentang masalah sex yang akan dihadapi saat kita menikah dengan orang yang usianya jauh lebih muda dibawah kita. Tapi juga tentang ketika aku sudah sampai dititik pemikiran untuk sebuah kemapanan, dia masih berada dititik awal proses kedewasaan. Ketika aku sudah- seharusnya – tau mana yang dinamakan cinta, dia masih harus belajar menemukan apa itu cinta. Keluarganya punya banyak rencana besar buat dia, seperti pendidikan dan banyak lagi.
Apa jadinya jika dia tetap mempertahankanku?? jawabannya adalah pemberontakan! Dia hanya akan menjadi anak durhaka dan dikutuk jadi batu, maling kundang mode:on..hiks hiks hiks. Aku senang sudah menemukan jendela yang benar dalam melihat dia sekarang. Inilah jawaban yang alam berikan, jawaban yang selama ini tak mampu untuk dia uraikan dengan benar. Aku tak pernah menyesal, justru bersyukur karena Alloh telah memberikan kursus gratis tentang hidup padaku.
Hubungan antara dua orang dengan perbedaan umur cewek yang lebih tua bukanya tak pernah ada, Nabi Muhammad mempersunting Siti Khodijah sebagai istrinya yang berusia 15tahun lebih tua. Atau..hmmmm Darius sinatria yang menikah dengan Donna Agnesia yang umurnya lebih tua, dan sekarang sudah dikar. Ada lagi Oh Dal Ja yang beda 7 tahun dengan Kang Tae Bong diseri korea 'Spring Of Oh Dal Ja' ..Nah..gara-gara pelm ini neh aku jadi terinspirasi untuk menerima Angga..huehehehe...
Harus ada kekuatan cinta yang besar untuk menjalankan hub beda usia ini. Bukan hanya dari satu pihak tapi harus dari keduanya.
Pasti ada hikmah dari semua yang terjadi.


Selengkapnya...

Senin, 23 Maret 2009

nice weekend

Ferdy, akhirnya membuka lebar jalan ku untuk lebih akrab dengan kota ini, tempat ku sekarang mencari sesuap nasi. Ini penting, karena ketidak-akraban ku dengan Bandung membuat ku merasa seperti “ living in nowhere “...( yang artinya..???!!!!).

Sabtu, march 21, 2009

walaupun kadang the expert can be wrong – seperti misal : salah parkir..!! si akang satu ini berhasil membawaku mengelilingi Bandung yang siang tadi diguyur hujan dan baru malam nya reda. Pukul 8.30pm mobil ber-plat D dalam kendali sang local guide – one and only – akang Ferdy – melaju perlahan menyusuri jalanan Bandung yg basah.

Tujuan pertama kami dan yang paling mendesak adalah mendamaikan cacing-cacing diperut yang sudah mulai berontak. Bebek van java adalah rekomendasi pertama Ferdy, tapi sayang, saat itu sudah mau tutup jadi masuk ke alternatip ke dua yaitu tempat makan sunda rm. Ampera. Masih rekomendasi dari si akang, rm. Ampera yang dijalan Supratman lebih enak daripada yang lainnya. “ Baik Kang, dimana pun juga , saya terima deh...udah lapeerrrr!!”. Agak sedikit kalap sih waktu pesen 1 ekor ikan mas goreng, pepes tahu, dan bakwan udang, sedangkan si akang cuma pesen babat goreng dan tahu..hehehe. Mau tambah sayur asem lagi jadi malu euy!!

Kalau diliat dari lauk-lauk yang tersedia sih tidak terlalu istimewa, sampai akhirnya aku menemukan sambalnya...Dasyaaaatt!!!. Dari awalnya sok nawarin nasi karena kebanyakan sampai akhirnya malu sendiri lagi karena kemudian tak ada yang tersisa sedikitpun..hahaha.
Tentang harga, juga gak mahal-mahal banget kok, relatip murah bahkan buat tempat makan sebesar ini.

Kenyang makan, Bandung nightseeing pun dilanjutkan. Seperti ikut dalam sebuah tour VIP dengan personnal guide handal, Ferdy menjelaskan setiap jalan-jalan yang kami lewati dan memang sengaja dia putari. Melihat cara dia menggambarkan kota kelahirannya ini seperti membaca ensiklopedia Bandung lengkap, beda nya hanya ketika membaca aku tak akan pernah terus-terusan cekikikan karena joke2 yang dia selipkan. Aku bisa terhanyut dalam kebanggaan dan kecintaan cowok satu ini dengan Bandung heritage. Bukan hanya karena alesan jalan malam hari, tapi memang jalanan Bandung yang kebanyakan 'one way street' (haduh tanya ahmad deh klo ga tau artinya..), juga berputar-putar, cukup sulit bagiku untuk mengingat nya. Tapi setidaknya point-point nya sudah agak terang sekarang. Mari kita lihat pembelajaran apa yang sudah kudapat malam itu :

Hmmm mulai dari melewati sepanjang lapangan gazebo (biar deh kata orang nora' ..yang penting enjoy..!!), melewati rumahnye om Dede Yusuf a.k.a Gedung Sate.

Melewati titik nol – nya kota Bandung yang ternyata terletak di pangkal jalan Asia Afrika ( baru tau kan lohhhh??). Ferdy si cerita history-nya, cumaaaa,,,,,lupa euy hehehe,,abis nama2 nya susah Belanda-Belanda gemanaaa getohh. Disepanjang jalan keliatan sekali arsitektur yang khas, si Akang bilang si ini arsitektur Art Deco, katanya yang asli cuma ada 3 negara didunia yang punya, yaitu : spain,MIA,and Bandung. Kalau di Indonesia, yang bawa gaya arsitektur ini ya si menir-menir tea, satu bentuk yang lebih mengutamakan kesederhanaan dengan elemen dekoratif berupa garis - garis atau persegi, dan pada warna biasanya juga lebih didominasi oleh putih dan abu2. Coba deh perhatiin bentuknya pada hotel Preanger dan Savoy Homan. Ngelewatin gedung merdeka?? tentu iya. Untuk adik-adik yang masih sekolah..sok atuh dateng, trus baca sendiri sejarahnya ye..hehe.

Berbelok sedikit akan ketemu jl. Braga. Kalau yang aku denger sih ya, jalan ini lumayan fenomenal. Dulunya banyak cafe-cafe menawarkan makanan2 khas Belanda, tapi malam ini, aku tak menemukannya. Sepanjang jalan ini bukanlah jalan aspal seperti yang lain, tapi sudah di bongkar dan diganti dengan petak-petak gitu deh ( hmmm susah jelasinnya, ntar deh aku tanya lagi ma tukang yang buat !!). aku sempet tertawa waktu Ferdy nyeletuk ' knapa Bandung dijuluki Kota Kembang?' , bukan karena kota ini tumbuh banyak kembang tapi karena banyak “ kembang malam “ nya..hehehe. Well, kalo gitu, Jakarta bisa disebut ' Kota Surga Bunga' dunk..hehehe.

Belum lagi, jl. Dago yang setiap malam minggu ramai dengan mahasiswa2 kreatip nya. Malam ini saja aku menemukan ada suster ngesot bawa-bawa kotak amal...( hantu yang aneh !!). dentuman music terdengar dijalan tepat didepan plaza Dago yang dijadikan titik berkumpul.Tapi seperti itulah yang terjadi setiap weekend, semua kreativitas tersalurkan dari mulai fashion, seni dll, walaupun kadang-kadang malah buat macet.

jl. Citarum..jadi inget Andy, yang info tentang masjid istiqhomah yang terletak dijalan ini. Dia bilang “ Liz, daripada bengong, mendingan lo ikut-ikut pengajian”. Aku menjawab “ siap, insya Alloh”. Katanya sih masjid ini merupakan kepunyaan aa Gym. Isu polygami pun akhirnya menjadi topik pembicaraan ku dan Ferdy.

Pemberhentian terakhir kami adalah sebuah tempat minum kopi “ Ngopi Doloe”, yang terletak tak jauh dari rs. Boromeus, juanda. Tak lebih dari sebuah rumah dengan tambahan teras dan halam depan yang dibagi 2, satu bagian sebelah kiri diperuntukan bagi yang ingin lebih santai lagi dengan sofa-sofa panjang. Kaerna di lengkapi dengan fasilitas hot spot, jadi membuat pengunjung betah berlama-lama. Warung ngopi doloe yang dijuanda ini memang lebih luas daripada yang ada disamping heritage jl.riau. Kami sama-sama coba pesen 'black forest coffe'. Hmmmm...kalu menurut ku sih, rasa kopinya sudah gak begitu terasa, hilang oleh rasa campurannya, dan hati-hati...kopi ini rasanya sangat manis, dan buat ku malah jadi agak enek. Ditemani dengan satu porsi nacos....( lupa belakangnya ), yang kalu aku bilang lebih kaya pangsit goreng. Sebagian besar pengunjung yang kulihat adalah anak2 muda. Dan menurut Ferdy lagi, warung ngopi doloe ini dikelola oleh anak2 enhai. Ide yang bagus dengan mengadopsi kesuksesan tempat2 ngopi yang sudah terkenal seperti starbuck contohnya. Hanya kemasannya di buat lebih untuk yang lebih kebawah. Karena pada akhirnya, kopi hanyalah sebagai pelengkap, sedangkan tujuan utama nya adalah tempat buat kongkow2.

Pukul 11 malam, bel berbunyi!! aku harus kembali pulang, karena jika lebih dari jam 11 aku berubah menjadi kodok. Ihhhh...bayangin ajah ogah, jadi yah mo gimana lagi secara tinggal di asrama putri, yah walaupun sempet aga di omelin juga ma si penjaga pintu..hiks hiks

Thanks to si Akang yang sudah meluangkan waktunya buat ngajak berkeliling.

Minggu, march 22, 2009

Awalnya si mau ke kedai teko di daerah cieumbuleit, tapi akhirnya cuma makan di suis butcher setiabudi,,,dan ter perangkap hujan di ciwalk.

Smoga masih ada banyak waktu utk menjelajahi kota ini. Jadi, sudah mulai akrab???hmmm...kita akan coba hehehee... Selengkapnya...

Rabu, 18 Maret 2009

cerita week end....


Maret 14, 2009, ciledug, tangerang
Timer di hp ku menunjukan pukul 21.12 waktu ciledug dan sekitarnya. Baru selesai mandi dan sholat isya. Sepertinya hari ini merupakan hari pembalasan untuk semua kesepian yg kualami waktu di bandung yang belum sempet buat jalan. Awalnya si memang niat pulang keJakarta weekend ini, kemudian alasan diperkuat dengan keharusan mengikuti training di kantor pusat..walaupun sebenarnya sih alasan yg terakhir kedengerannya membosankan!! (dan lebih menyebalkan lagi klo ternyata ga dapet uang transport..plis deh!!)
Jumat, 13 Maret 2009,
Jam setengah 5 sore, teng! Aku sudah ngeloyor keluar dari kantor. Niatnya si mau naik baraya yang jam 5 sore dari jalan LOmbok, tapi akibat jari jemari yang berat buat nelpon pesen tempat, akhirnya kehabisan. Terpaksa melirik Xtrans, dan akhirnya dpt jam 1745. jalanan yang tidak terlalu macet plus sang supir yang sedang melatih setifikat “ fast n furios”-nya membawaku sampai dijakarta hanya dalam kurang dari 2,5 jam. Aku turun sampai pemberhentian terakhir yaitu didepan hotel Kartika Chandra. Sempet heboh di fb minta jemput Chris, tapi karena mengingat dia belum pernah ke ‘pool’ x trans yg di kc, jadi aku memutuskan untuk naik taxi aja ke tamsur. Sudah kangen euy pingin kopdar. Bandung memang banyak memiliki tempat2 hang out yang oke2, tapi selama 25 hari aku tinggal disini niat buat jalan hanya sekedar niat..agak males juga klo sudah masuk kamar kos dan melihat selimut hangat.
Sekelompok orang berkumpul membentuk satu lingkaran. Om ery, saat itu sedang briefing buat acara baksos yang akan dilakukan sabtu depan oleh anak2 TRAVIC, dan sayang nya aku tidak bisa hadir. Ngobrol sampai jam 10, sempet bingung mau pulang ke ciledug or cari tumpangan buat nginep. Pemikiran utk tidak pulang ke rumah kakak si karena pasti sampai disana akan malam, kasian klo hrs membangunkan kakak ku yg pasti sdh tidur. Temenku, Lia, sudah approved buat aku nginep di rumahnya, tapi tiba2 aku malah ngerasa ngerepotin. Jalan terakhir yang kuambil adalah, pinjem helm Chris dan minta anter Renat yang memang satu arah ke Bintaro.
Sabtu, Maret 14, 2009
Jam setengah 8 pagi sudah melangkah keluar rumah, menyapa matahari yang hari ini sangat bersahabat. Rasa kantuk masih menempel dipelupuk mataku, klo saja tukang tisu gak teriak2 aku mungkin akan semakin terlelap dlm mimpi di metromini..masih pukul 9 kurang ketika aku tiba di harmoni, dinginnya ac di busway pun membuat mataku semakin berat. Hampir saja aku mengikuti hati nurani ku yang paling dalam dan menggiurkan untuk balik pulang dan meninggalkan training2 itu. tapi malaikat baik akhirnya menang, membawaku meluncur ke tomang bersama tukang ojwek.
Pukul 10 training baru dimulai, pesertanya, tentu saja, Cuma gue satu2 nya dan mentornya adalah Kak Didi. Laki2 yang tidak terlalu tua dan lumayan ‘ modis ‘ . cowok yang sudah melanglang buana ini menduduki posisi lumayan megang banget di tur. Inti dari training nya sih Cuma pengenalan produk tur ajah, brief mengenai obkect2 wisata yg biasa dikunjungi, plus ada season liat2 poto, which is semua adalah poto2 Kak Didi hampir diseluruh benua yg dia pernah singgahi. Hmmmm..klo aku liat2 tampang cow ini si mirip bintang pelm korea..Kim ..siapa gituh??!!
Cukup membosankan, karena entah kenapa aku merasa dia tidak terlalu menyukai ku ( menurut sudut pandang gue sih ). Buktinya pas waktu liat aku yg datang training dan bukan Marlin, ada sedikit kekecewaan dimatanya ( hallah..!!sok bisa ngeliat lewat mata Liz !!). akhirnya..yah aku juga jd ogah2 an deh…Trus siapa yang salah?? GUE?? ( Dian Sastro mode on )
Selesai sudah pukul 13.20..Teguh, cowok IT yg bekerja di gedung panorama itu ,mengajak ku untuk makan bareng. Diluar matahari sangat terik, diatas motor nya aku serasa terbakar. Tapi akhirnya sepiring nasi plus sapi lada hitam ditambah kesegaran minuman dingin mampu melupakan terik matahari itu...yah kecuali setelah semua makanan habis.
Dari gedung panorama leisure , akhirnya kami sepakat buat cari kaset dvd ke ambasador, kebeneran aku juga lagi nyari earphone. Matahari benar2 seperti terletak satu jengkal diatas kepala ( wah gimana rasanya klo dineraka ya ...hiiiiiiii...seyem ). 1 earphone philips plus 6 buah dvd sdh dibayar dengan ..TUNAI....appa she!!
Baru saja keluar gedung perbelanjaan didaerah kuningan itu, hp ku kembali berdering, Aris yg telpon..Hihihi memang enak klo punya banyak temen, banyak yg ngajak jalan hehehe...dengan perundingan yg cukup menegangkan ( nah lebay neh ) diambil suatu kesepakatan buat nonton di blok m plaza, tadinya si ngajak ai dan densur nonton bareng tapi mereka lebih memilih citos, secara jauh cuyy!! Jadi, tekhnis nya seperti ini : Dari ambassador, Teguh akan nganterin sampai blok m plaza dan aris akan nunggu disana.
2tiket nonton 'kambing jantan ' pun sudah ditangan, untungnya aku msh menyimpan satu voucher free, jadi lumayanlah untuk nonton dgn harga weekend, berarti cuma bayar satu. Secara garis besar ' kambing jantan' ga selucu novelnya, agak garing klo aku lihat. Gak tau dari pemilihan pemain-pemain nya yg kurang pas atau memang jalan ceritanya yg memang hanya cuplikan2.
Selesai nonton aku dan Aris makan di ayam bakar gantari, lumayan rame sabtu malam itu. Aris mengantar pulang. Satu tahun berlayar gak membuat cowok satu ini lupa cara ngebut, jadi inget waktu dibonceng doi ke Dieng. Angin malam menerpa wajahku yang malam itu tak menggunakan helm.
Minggu, 15 Maret 2009
Tidur adalah hal yang paling kuinginkan, 2jam sempat terlelap sampai akhirnya loncat dari tempat tidur inget kalau siang ini sebelum pulang ada janji ketemu dgn Ferdi disarinah. Secara pool baraya ada di Mc D sarinah jadi setelah ketemu langsung mengejar mas mas..eh salah maksudnya mengejar baraya jam 4sore. Ngobrol beberapa jam dengan cowok yg bekerja di abacus ini ga berasa. Senang bisa mendengar pengalaman2 nya yang seru dan sejauh ini cowok yang memang asal bandung ini enak diajak ngobrol n sharing.
Akhirnya, hujan mengantar ku kembali ke bandung, untungnya waktu sampai di kota dingin ini langit cerah. Baru pertama kali aku turun di pool yg dijalan lombok, meskipun ga tau jalan yang penting pede. Dan yah dengan berbekal informasi dr sang supir baraya yang baru turun dari mengendarai kuda, aku baru tau kalau untuk menuju cihampelas harus mengejar 2 x ankcots. “ jadi gini neng, si eneng teh naik ankot yang ke dago lalu sambung lagi yang jurusan ciroyom cicaheum, mengerti??”. Karena si bapak sudah baik mau menjelaskan aku bilang aja “ iya “ (walaupun aga2 masih ga ngerti ).
Tapi alhamdulillah, akhirnya sampai juga dikosan.


Selengkapnya...

Rabu, 25 Februari 2009

first week in Bandung

Seminggu di Kota dingin ini, belum sempet buat jalan2 keliling. Padahal sebelumnya klo ke Bandung pasti niat banget buat belanja atau sekedar wisata kuliner. Alesannya adalah, sepanjang hari Bandung selalu diguyur hujan..jadi males buat keluar, dingiiiin euy!!

Entah karena di kantor baruku ini masih terlalu sangat kecil mobilitas kerjanya, jadi waktu terasa sangat panjang dan cepet bosan. Baru satu minggu aku sudah kangen buat balik kejakarta. Ga disangka, aku bener2 merindukan suasana jakarta yang ramai, anak2 travic, dan teman2 akrab ku lainnya (jangan ada yang ngambek ya klo ga disebutin secara spesifik namanya...weks!!).

Disini, aku tinggal disebuah asrama khusus putri, yang sebagian besar penghuninya adalah anak2 kuliah. Ada 25kamar yang tersedia di bangunan 2 lantai itu, namun tak semua nya berpenghuni, mungkin hanya sekitar 11an. Kamarku berada dilantai bawah, terletak paling ujung. Didalam ruangan sekitar 4x3 meter itu bertumpuk semua barang2 yang ku angkut dari kosan lama, plus kamar mandi kecil. Tak banyak yang kulakukan bila sedang didalam kamar, lagipula sampai saat ini aku belum pernah ngobrol dengan penghuni lainnya...yah thats my typical!!..untung masih ada novel dan dvd yg menjadi pengalihan kesepian ku.

Dari tempat kos ke kantor diperlukan waktu hanya 5menit berjalan kaki, sambil menghirup udara pagi yang bersih ( inilah salahsatu kelebihan tinggal di Bandung, msh bisa menghirup udara bersih dan segar di pagi hari, ga kaya di jakarta ). satu lagi kelebihannya adalah, hanya 5menit berjalan agak keatas, sudah ketemu the phenomenal “cihampelas street” yang ramai itu...!!Biasanya pada makan siang atau makan malam aku hunting kesini.

Hah....aku menunggu musim hujan akan segera berlalu, jadi bisa memulai acara turun kejalan2 buat 'ngubek-ngubek' kota unik ini.

So...see you on the next story of me !!


Selengkapnya...

Rabu, 11 Februari 2009

Emotion

8 bulan semenjak hari itu, untuk pertama kalinya aku bertemu dia lagi. Tak ada yang berubah, penampilannya, suaranya, kecuekannya, cara merokoknya…..dia tetaplah dia yang pernah kulihat dulu. Mungkin hati itu yang berubah.

Angin dingin menemani rintik hujan yang membasahi lantai semen lapangan ditaman menteng malam tadi. Udara dingin menusuk kulit dan membekukan satu ruang didalam hatiku.

Mana keberanian itu? Aku hanya mampu melihat nya dari belakang. Tak mampu melihat wajah itu. Kuharap air hujan mampu menutupi setetes air mata yang tiba2 mengalir.

Dingin….semakin dingin…..
Kucoba tersenyum…tapi tetap dingin
Kucoba tertawa…semakin dingin
Aku ingin berdiri didepannya, menatapnya dan menagih sebuah penjelasan yang ingin kudengar keluar dari bibirnya.

Namun, untuk melihat matanya saja ku tak sanggup.
Aku takut hujan tak mampu lagi menutupi airmataku.
Aku takut dia akan melihat kerapuhanku.
Aku takut dia akan melihat rasa sayang yang masih kusimpan.



Selengkapnya...

Jumat, 09 Januari 2009

Ketika ombak besar menerjang...

Siapa yang bisa menerka apa yang akan terjadi didepan sana??
Siapa yang akan mengira, seseorang yang kita anggap teman ternyata hanyalah seorang penipu??
Inilah cobaan yang harus kulalui..Aku percaya disetiap masalah pasti ada hikmah yang bisa dipetik. Semoga aku bisa menyelesaikan dengan jalan yang terbaik dan semoga ada kebaikan yang menunggu didepan sana

Mohon doa untuk semua. Selengkapnya...

Rabu, 07 Januari 2009

catatan kecil akhir tahun..

Ini adalah catatan tentang perjalanan pulang kampung yang tanpa diduga akan lumayan lama. Bagaimana tidak, rencana semula dari tanggal 25dec – 29dec, tiba-tiba dari kantor ada kebijakan buat potong cuti lagi sampai tanggal 4jan..wiieeeee!!

25 December 2008

Subuh, pukul 4.00 aku sudah bangun dan bersiap buat perjalanan pulang kampung!! Tepat jam 5 subuh, supir bajaj yang keliatannya masih mengantuk mengantar ku sampai stasiun Gambir buat mengejar damri airport pukul 6pagi, secara pesawat Batavia yang akan membawaku menuju Lampung take off pukul 07.15.

Masih sempat beli donat pesanan Alex setibanya di Gambir. Udara masih sangat dingin, tanpa memperdulikan cowok botak disampingku, aku mulai menghidupkan mp5 dan tertidur sebentar. Ternyata hanya perlu waktu kurang dari satu jam untuk sampai dibandara, setengah tujuh aku sudah mulai ngantri cek in. diruang tunggu bandara aku sempat melanjutkan tidur pendekku (busyet dah….mata rasanya beraaat banget!!). Pesawat delayed setengah,jam pukul 8 lewat baru take off dan mendarat dengan sempurna di bandara raden intan, Lampung tepat pukul 08.30.

Alex, sudah menunggu didepan pintu keluar sambil sedikit berkomentar tentang keterlambatan pesawatku, maklum saja sebelumnya aku gak sempet jelasin ke dia detail pesawat apa yang aku tumpangi…ditambah hp ku hanya bisa satu arah saja alias diblokir..hehehe penyakit bulanan kambuh – males bayar tagihan hp !!

Perjalanan dari bandara ke rumah ku memakan waktu kurang lebih 1jam perjalanan ( dengan rata-rata kecepatan motor 80 km/jam). Alhamdulillah sampai dirumah dengan selamat jam setengah 10. belum juga hilang jet leg ku, orang2 rumah sudah menyuruhku bersiap-siap untuk pergi menuju Liwa dalam rangka memperingati hari anak sedunia..upss…salah!! maksudnya buat menghadiri perkawinan sepupu ku yang menikah di Liwa. Aku sudah membayangkan perjalanan panjang yang akan kuhadapi – 7 jam cuy!! –

Dari gak punya cowok sampai sekarang sudah gonta ganti cowok – hehe penting ga seh!! – ini kali pertama aku mengunjungi Liwa, rumah adik dari Papa. Satu tempat dikawasan Lampung Barat yang terelatak di daerah pegunungan dan masih asri ( dalam artian harfiah – masih hutan ). Medannya tak jauh beda dengan daerah dataran2 tinggi lainnya, seperti puncak atau ciwidey misalnya. Jalan berkelok, menanjak dengan di himpit antara tebing yang rawan longsor apalagi dimusim penghujan ini dan jurang yang curam. Apv merah kami pun berjalan dengan sangat hati2. Selepas daerah Kota bumi, pemandangan kirikanan jalan hanyalah hutan diselingi sekumpulan rumah panggung khas lampung kemudian hutan lagi, kebun-kebun sayur, hamparan pohon pinus. Itulah yang menjadi pemandangan sepanjang jalan. Sayangnya cuaca membuatku tak bisa menikmatinya, dah gitu batere kamera low bath lagih..huh!!.Udara pegunungan yang dingin ditambah hujan rintik membuat ku berkali2 tertidur. Jalan yang banyak rusak benar2 tidak mendukung acara tidur yang ada badan pegel semua. Akhirnya, kami tiba kampung Tanjung kelana dimana rumah pamanku berada. Satu tenda biru masih terpsang didepan rumah panggung itu. Ketika kami tiba acara sudah selesai, hanya tinggal kerabat2 yang masih berkumpul.


Acara ramah tamah hanya berlangsung kurang dari 2jam, setelah itukami harus kembali pulang. Ohhh…My….God.!! belum lagi hilang mabok perjalanan berangkat, kami harus menghadapi 7jam perjalanan pulang lagi.
Tapi, walau bagaimanapun, semua ada maknanya, yaitu menjalin silahturahmi dengan sodara, itulah yang harus di INGAT!!
Pukul 2tengah malam akhirnya aku bisa merasakan keempukan tempat tidur dirumah lagi…oohhhhhh senangnya!!

26 December 2008

Acara hari ini adalah pijat dan tidur. Sayangnya, aku kurang beruntung, karena untuk pijat pun harus ngantri..!! Pipit, adikku yang dapat kesempatan pertama dan aku baru bisa merasakan pijatan-pijatan itu dua hari setelahnya….pegeeeeeLLL!!!

27, 28, 29 December 2008

Tidur, makan, tidur, makan.
Adis, tiba-tiba membawa berita kalau kantor menerapkan sistem buka tutup, ehh, maksudnya menerapkan sistem kerja setengah hari, jadi hanya diperlukan 2 orang buat stand by dikantor. Otomatis cuti ku pun diperpanjang sampai tanggal 4jan.
31December 2008


Untuk pertamakalinya aku membaca sebuah catatan harian Papa yang diberikan mama. Ketika membacanya, aku seperti bisa melihat sosok laki-laki yang tak sempat kukenal lebih jauh itu. Beliau adalah seorang yang sangat menyayangi dan memperhatikan keluarga, telaten, terorganisir dan pekerja keras. Setiap detail dalam kesehariannya dicatat dengan sangat rapih. Aku tak bisa mengungkapkan perasaanku saat itu, hanya rasa haru menyelimutiku saat membacanya. Dan aku beruntung bisa mengenal beliau lebih dalam lagi. Semoga Allah SWT memberikan tempat yang layak disisi NYa dan ditempatkan di sorga Nya…Love you Papa!

Happy new year!!!


Selengkapnya...