Senin, 30 Maret 2009

Everything Happened For a Reason


Pernah denger kata ' everything happened for a reason' ..?
Aku salah satu yang setuju dengan kata2 itu, bahwa ada jawaban disetiap kejadian, entah itu muncul dengan suatu yang baik atau buruk sekalipun. Pembelajaran nya adalah, bagaimana setiap individu memilih perahu yg akan dipergunakan untuk mengarungi masalah2 itu. Apakah perahu itu terbuat dari kayu yang kuat? Layar yang punya tiang kokoh dan bisa menahan angin kencang? Atau sebesar apa tenaga yang bisa disiapkan untuk mendayung?
Yang pasti, aku pernah sempat tenggelam, merasakan kesakitan saat air memasuki lubang2 tubuhku, tersesat dalam kegelapan yang dalam. Namun, alhamdulillah, aku masih mampu berenang dan meraih daratan ( well..inikan cuma khiasan, walaupun dalam kenyataan nya sih aku ga bisa berenang..weks!!)
Sebagai makhluk yang memiliki keterbatasan, butuh waktu untuk mencari sebuah tatakan yang pas dari gelas masalah yang kita hadapi. Dan pagi ini aku sempat mempertanyakan hal-hal yang msh belum kutemukan jawabannya : seperti: kenapa orang bengong bisa kemasukan makhluk halus? Trus kenapa sendal jepit ku yang tadinya berwarna polos bisa berubah jadi dalmation waktu kusimpan dikamar mandi? Atau ...kenapa bibir jadi kering kerontang gara2 minum susu diet??
Hehehe...hal-hal yang sepele sih, tapi memang kadang bisa buat qeqi!! kayak tulisan ini yang rada-rada ga penting buat dibaca..weks!!
Tapi, at least aku sudah bisa menemukan satu teory tentang, kenapa kita musti berhati-hati dengan cowok yang dijidatnya tertempel status “ its complicated”. Cowok dengan kondisi seperti ini rentan untuk mencari pelampiasan dengan cewek lain, 'pengalihan' istilah tepatnya. Seperti Radika Ditya yang bilang difilm 'kambing jantan' nya, saat akhirnya Kebo mengetahui dia selingkuh dengan cewek lain, “ spertinya waktu itu momentnya tepat”..buat selingkuh??!!
Ketika suatu jawaban atas masalah yang pernah kita alamai sedikit-sedikit mulai terlihat, ada kelegaan yang bisa kita rasakan. Seperti saat aku menemukan jawaban tentang hubungan ku dengan Angga. Ketika itu emosi menutupi seluruh logika. Mari kita liat apa yang sudah kutemukan : Perbedaan usia yang begitu jauh??YES..tentu saja itu masalah. Bukan hanya karena pendapat suami Marini Zumarni yang pernah mengatakan padaku tentang masalah sex yang akan dihadapi saat kita menikah dengan orang yang usianya jauh lebih muda dibawah kita. Tapi juga tentang ketika aku sudah sampai dititik pemikiran untuk sebuah kemapanan, dia masih berada dititik awal proses kedewasaan. Ketika aku sudah- seharusnya – tau mana yang dinamakan cinta, dia masih harus belajar menemukan apa itu cinta. Keluarganya punya banyak rencana besar buat dia, seperti pendidikan dan banyak lagi.
Apa jadinya jika dia tetap mempertahankanku?? jawabannya adalah pemberontakan! Dia hanya akan menjadi anak durhaka dan dikutuk jadi batu, maling kundang mode:on..hiks hiks hiks. Aku senang sudah menemukan jendela yang benar dalam melihat dia sekarang. Inilah jawaban yang alam berikan, jawaban yang selama ini tak mampu untuk dia uraikan dengan benar. Aku tak pernah menyesal, justru bersyukur karena Alloh telah memberikan kursus gratis tentang hidup padaku.
Hubungan antara dua orang dengan perbedaan umur cewek yang lebih tua bukanya tak pernah ada, Nabi Muhammad mempersunting Siti Khodijah sebagai istrinya yang berusia 15tahun lebih tua. Atau..hmmmm Darius sinatria yang menikah dengan Donna Agnesia yang umurnya lebih tua, dan sekarang sudah dikar. Ada lagi Oh Dal Ja yang beda 7 tahun dengan Kang Tae Bong diseri korea 'Spring Of Oh Dal Ja' ..Nah..gara-gara pelm ini neh aku jadi terinspirasi untuk menerima Angga..huehehehe...
Harus ada kekuatan cinta yang besar untuk menjalankan hub beda usia ini. Bukan hanya dari satu pihak tapi harus dari keduanya.
Pasti ada hikmah dari semua yang terjadi.


Selengkapnya...

Senin, 23 Maret 2009

nice weekend

Ferdy, akhirnya membuka lebar jalan ku untuk lebih akrab dengan kota ini, tempat ku sekarang mencari sesuap nasi. Ini penting, karena ketidak-akraban ku dengan Bandung membuat ku merasa seperti “ living in nowhere “...( yang artinya..???!!!!).

Sabtu, march 21, 2009

walaupun kadang the expert can be wrong – seperti misal : salah parkir..!! si akang satu ini berhasil membawaku mengelilingi Bandung yang siang tadi diguyur hujan dan baru malam nya reda. Pukul 8.30pm mobil ber-plat D dalam kendali sang local guide – one and only – akang Ferdy – melaju perlahan menyusuri jalanan Bandung yg basah.

Tujuan pertama kami dan yang paling mendesak adalah mendamaikan cacing-cacing diperut yang sudah mulai berontak. Bebek van java adalah rekomendasi pertama Ferdy, tapi sayang, saat itu sudah mau tutup jadi masuk ke alternatip ke dua yaitu tempat makan sunda rm. Ampera. Masih rekomendasi dari si akang, rm. Ampera yang dijalan Supratman lebih enak daripada yang lainnya. “ Baik Kang, dimana pun juga , saya terima deh...udah lapeerrrr!!”. Agak sedikit kalap sih waktu pesen 1 ekor ikan mas goreng, pepes tahu, dan bakwan udang, sedangkan si akang cuma pesen babat goreng dan tahu..hehehe. Mau tambah sayur asem lagi jadi malu euy!!

Kalau diliat dari lauk-lauk yang tersedia sih tidak terlalu istimewa, sampai akhirnya aku menemukan sambalnya...Dasyaaaatt!!!. Dari awalnya sok nawarin nasi karena kebanyakan sampai akhirnya malu sendiri lagi karena kemudian tak ada yang tersisa sedikitpun..hahaha.
Tentang harga, juga gak mahal-mahal banget kok, relatip murah bahkan buat tempat makan sebesar ini.

Kenyang makan, Bandung nightseeing pun dilanjutkan. Seperti ikut dalam sebuah tour VIP dengan personnal guide handal, Ferdy menjelaskan setiap jalan-jalan yang kami lewati dan memang sengaja dia putari. Melihat cara dia menggambarkan kota kelahirannya ini seperti membaca ensiklopedia Bandung lengkap, beda nya hanya ketika membaca aku tak akan pernah terus-terusan cekikikan karena joke2 yang dia selipkan. Aku bisa terhanyut dalam kebanggaan dan kecintaan cowok satu ini dengan Bandung heritage. Bukan hanya karena alesan jalan malam hari, tapi memang jalanan Bandung yang kebanyakan 'one way street' (haduh tanya ahmad deh klo ga tau artinya..), juga berputar-putar, cukup sulit bagiku untuk mengingat nya. Tapi setidaknya point-point nya sudah agak terang sekarang. Mari kita lihat pembelajaran apa yang sudah kudapat malam itu :

Hmmm mulai dari melewati sepanjang lapangan gazebo (biar deh kata orang nora' ..yang penting enjoy..!!), melewati rumahnye om Dede Yusuf a.k.a Gedung Sate.

Melewati titik nol – nya kota Bandung yang ternyata terletak di pangkal jalan Asia Afrika ( baru tau kan lohhhh??). Ferdy si cerita history-nya, cumaaaa,,,,,lupa euy hehehe,,abis nama2 nya susah Belanda-Belanda gemanaaa getohh. Disepanjang jalan keliatan sekali arsitektur yang khas, si Akang bilang si ini arsitektur Art Deco, katanya yang asli cuma ada 3 negara didunia yang punya, yaitu : spain,MIA,and Bandung. Kalau di Indonesia, yang bawa gaya arsitektur ini ya si menir-menir tea, satu bentuk yang lebih mengutamakan kesederhanaan dengan elemen dekoratif berupa garis - garis atau persegi, dan pada warna biasanya juga lebih didominasi oleh putih dan abu2. Coba deh perhatiin bentuknya pada hotel Preanger dan Savoy Homan. Ngelewatin gedung merdeka?? tentu iya. Untuk adik-adik yang masih sekolah..sok atuh dateng, trus baca sendiri sejarahnya ye..hehe.

Berbelok sedikit akan ketemu jl. Braga. Kalau yang aku denger sih ya, jalan ini lumayan fenomenal. Dulunya banyak cafe-cafe menawarkan makanan2 khas Belanda, tapi malam ini, aku tak menemukannya. Sepanjang jalan ini bukanlah jalan aspal seperti yang lain, tapi sudah di bongkar dan diganti dengan petak-petak gitu deh ( hmmm susah jelasinnya, ntar deh aku tanya lagi ma tukang yang buat !!). aku sempet tertawa waktu Ferdy nyeletuk ' knapa Bandung dijuluki Kota Kembang?' , bukan karena kota ini tumbuh banyak kembang tapi karena banyak “ kembang malam “ nya..hehehe. Well, kalo gitu, Jakarta bisa disebut ' Kota Surga Bunga' dunk..hehehe.

Belum lagi, jl. Dago yang setiap malam minggu ramai dengan mahasiswa2 kreatip nya. Malam ini saja aku menemukan ada suster ngesot bawa-bawa kotak amal...( hantu yang aneh !!). dentuman music terdengar dijalan tepat didepan plaza Dago yang dijadikan titik berkumpul.Tapi seperti itulah yang terjadi setiap weekend, semua kreativitas tersalurkan dari mulai fashion, seni dll, walaupun kadang-kadang malah buat macet.

jl. Citarum..jadi inget Andy, yang info tentang masjid istiqhomah yang terletak dijalan ini. Dia bilang “ Liz, daripada bengong, mendingan lo ikut-ikut pengajian”. Aku menjawab “ siap, insya Alloh”. Katanya sih masjid ini merupakan kepunyaan aa Gym. Isu polygami pun akhirnya menjadi topik pembicaraan ku dan Ferdy.

Pemberhentian terakhir kami adalah sebuah tempat minum kopi “ Ngopi Doloe”, yang terletak tak jauh dari rs. Boromeus, juanda. Tak lebih dari sebuah rumah dengan tambahan teras dan halam depan yang dibagi 2, satu bagian sebelah kiri diperuntukan bagi yang ingin lebih santai lagi dengan sofa-sofa panjang. Kaerna di lengkapi dengan fasilitas hot spot, jadi membuat pengunjung betah berlama-lama. Warung ngopi doloe yang dijuanda ini memang lebih luas daripada yang ada disamping heritage jl.riau. Kami sama-sama coba pesen 'black forest coffe'. Hmmmm...kalu menurut ku sih, rasa kopinya sudah gak begitu terasa, hilang oleh rasa campurannya, dan hati-hati...kopi ini rasanya sangat manis, dan buat ku malah jadi agak enek. Ditemani dengan satu porsi nacos....( lupa belakangnya ), yang kalu aku bilang lebih kaya pangsit goreng. Sebagian besar pengunjung yang kulihat adalah anak2 muda. Dan menurut Ferdy lagi, warung ngopi doloe ini dikelola oleh anak2 enhai. Ide yang bagus dengan mengadopsi kesuksesan tempat2 ngopi yang sudah terkenal seperti starbuck contohnya. Hanya kemasannya di buat lebih untuk yang lebih kebawah. Karena pada akhirnya, kopi hanyalah sebagai pelengkap, sedangkan tujuan utama nya adalah tempat buat kongkow2.

Pukul 11 malam, bel berbunyi!! aku harus kembali pulang, karena jika lebih dari jam 11 aku berubah menjadi kodok. Ihhhh...bayangin ajah ogah, jadi yah mo gimana lagi secara tinggal di asrama putri, yah walaupun sempet aga di omelin juga ma si penjaga pintu..hiks hiks

Thanks to si Akang yang sudah meluangkan waktunya buat ngajak berkeliling.

Minggu, march 22, 2009

Awalnya si mau ke kedai teko di daerah cieumbuleit, tapi akhirnya cuma makan di suis butcher setiabudi,,,dan ter perangkap hujan di ciwalk.

Smoga masih ada banyak waktu utk menjelajahi kota ini. Jadi, sudah mulai akrab???hmmm...kita akan coba hehehee... Selengkapnya...

Rabu, 18 Maret 2009

cerita week end....


Maret 14, 2009, ciledug, tangerang
Timer di hp ku menunjukan pukul 21.12 waktu ciledug dan sekitarnya. Baru selesai mandi dan sholat isya. Sepertinya hari ini merupakan hari pembalasan untuk semua kesepian yg kualami waktu di bandung yang belum sempet buat jalan. Awalnya si memang niat pulang keJakarta weekend ini, kemudian alasan diperkuat dengan keharusan mengikuti training di kantor pusat..walaupun sebenarnya sih alasan yg terakhir kedengerannya membosankan!! (dan lebih menyebalkan lagi klo ternyata ga dapet uang transport..plis deh!!)
Jumat, 13 Maret 2009,
Jam setengah 5 sore, teng! Aku sudah ngeloyor keluar dari kantor. Niatnya si mau naik baraya yang jam 5 sore dari jalan LOmbok, tapi akibat jari jemari yang berat buat nelpon pesen tempat, akhirnya kehabisan. Terpaksa melirik Xtrans, dan akhirnya dpt jam 1745. jalanan yang tidak terlalu macet plus sang supir yang sedang melatih setifikat “ fast n furios”-nya membawaku sampai dijakarta hanya dalam kurang dari 2,5 jam. Aku turun sampai pemberhentian terakhir yaitu didepan hotel Kartika Chandra. Sempet heboh di fb minta jemput Chris, tapi karena mengingat dia belum pernah ke ‘pool’ x trans yg di kc, jadi aku memutuskan untuk naik taxi aja ke tamsur. Sudah kangen euy pingin kopdar. Bandung memang banyak memiliki tempat2 hang out yang oke2, tapi selama 25 hari aku tinggal disini niat buat jalan hanya sekedar niat..agak males juga klo sudah masuk kamar kos dan melihat selimut hangat.
Sekelompok orang berkumpul membentuk satu lingkaran. Om ery, saat itu sedang briefing buat acara baksos yang akan dilakukan sabtu depan oleh anak2 TRAVIC, dan sayang nya aku tidak bisa hadir. Ngobrol sampai jam 10, sempet bingung mau pulang ke ciledug or cari tumpangan buat nginep. Pemikiran utk tidak pulang ke rumah kakak si karena pasti sampai disana akan malam, kasian klo hrs membangunkan kakak ku yg pasti sdh tidur. Temenku, Lia, sudah approved buat aku nginep di rumahnya, tapi tiba2 aku malah ngerasa ngerepotin. Jalan terakhir yang kuambil adalah, pinjem helm Chris dan minta anter Renat yang memang satu arah ke Bintaro.
Sabtu, Maret 14, 2009
Jam setengah 8 pagi sudah melangkah keluar rumah, menyapa matahari yang hari ini sangat bersahabat. Rasa kantuk masih menempel dipelupuk mataku, klo saja tukang tisu gak teriak2 aku mungkin akan semakin terlelap dlm mimpi di metromini..masih pukul 9 kurang ketika aku tiba di harmoni, dinginnya ac di busway pun membuat mataku semakin berat. Hampir saja aku mengikuti hati nurani ku yang paling dalam dan menggiurkan untuk balik pulang dan meninggalkan training2 itu. tapi malaikat baik akhirnya menang, membawaku meluncur ke tomang bersama tukang ojwek.
Pukul 10 training baru dimulai, pesertanya, tentu saja, Cuma gue satu2 nya dan mentornya adalah Kak Didi. Laki2 yang tidak terlalu tua dan lumayan ‘ modis ‘ . cowok yang sudah melanglang buana ini menduduki posisi lumayan megang banget di tur. Inti dari training nya sih Cuma pengenalan produk tur ajah, brief mengenai obkect2 wisata yg biasa dikunjungi, plus ada season liat2 poto, which is semua adalah poto2 Kak Didi hampir diseluruh benua yg dia pernah singgahi. Hmmmm..klo aku liat2 tampang cow ini si mirip bintang pelm korea..Kim ..siapa gituh??!!
Cukup membosankan, karena entah kenapa aku merasa dia tidak terlalu menyukai ku ( menurut sudut pandang gue sih ). Buktinya pas waktu liat aku yg datang training dan bukan Marlin, ada sedikit kekecewaan dimatanya ( hallah..!!sok bisa ngeliat lewat mata Liz !!). akhirnya..yah aku juga jd ogah2 an deh…Trus siapa yang salah?? GUE?? ( Dian Sastro mode on )
Selesai sudah pukul 13.20..Teguh, cowok IT yg bekerja di gedung panorama itu ,mengajak ku untuk makan bareng. Diluar matahari sangat terik, diatas motor nya aku serasa terbakar. Tapi akhirnya sepiring nasi plus sapi lada hitam ditambah kesegaran minuman dingin mampu melupakan terik matahari itu...yah kecuali setelah semua makanan habis.
Dari gedung panorama leisure , akhirnya kami sepakat buat cari kaset dvd ke ambasador, kebeneran aku juga lagi nyari earphone. Matahari benar2 seperti terletak satu jengkal diatas kepala ( wah gimana rasanya klo dineraka ya ...hiiiiiiii...seyem ). 1 earphone philips plus 6 buah dvd sdh dibayar dengan ..TUNAI....appa she!!
Baru saja keluar gedung perbelanjaan didaerah kuningan itu, hp ku kembali berdering, Aris yg telpon..Hihihi memang enak klo punya banyak temen, banyak yg ngajak jalan hehehe...dengan perundingan yg cukup menegangkan ( nah lebay neh ) diambil suatu kesepakatan buat nonton di blok m plaza, tadinya si ngajak ai dan densur nonton bareng tapi mereka lebih memilih citos, secara jauh cuyy!! Jadi, tekhnis nya seperti ini : Dari ambassador, Teguh akan nganterin sampai blok m plaza dan aris akan nunggu disana.
2tiket nonton 'kambing jantan ' pun sudah ditangan, untungnya aku msh menyimpan satu voucher free, jadi lumayanlah untuk nonton dgn harga weekend, berarti cuma bayar satu. Secara garis besar ' kambing jantan' ga selucu novelnya, agak garing klo aku lihat. Gak tau dari pemilihan pemain-pemain nya yg kurang pas atau memang jalan ceritanya yg memang hanya cuplikan2.
Selesai nonton aku dan Aris makan di ayam bakar gantari, lumayan rame sabtu malam itu. Aris mengantar pulang. Satu tahun berlayar gak membuat cowok satu ini lupa cara ngebut, jadi inget waktu dibonceng doi ke Dieng. Angin malam menerpa wajahku yang malam itu tak menggunakan helm.
Minggu, 15 Maret 2009
Tidur adalah hal yang paling kuinginkan, 2jam sempat terlelap sampai akhirnya loncat dari tempat tidur inget kalau siang ini sebelum pulang ada janji ketemu dgn Ferdi disarinah. Secara pool baraya ada di Mc D sarinah jadi setelah ketemu langsung mengejar mas mas..eh salah maksudnya mengejar baraya jam 4sore. Ngobrol beberapa jam dengan cowok yg bekerja di abacus ini ga berasa. Senang bisa mendengar pengalaman2 nya yang seru dan sejauh ini cowok yang memang asal bandung ini enak diajak ngobrol n sharing.
Akhirnya, hujan mengantar ku kembali ke bandung, untungnya waktu sampai di kota dingin ini langit cerah. Baru pertama kali aku turun di pool yg dijalan lombok, meskipun ga tau jalan yang penting pede. Dan yah dengan berbekal informasi dr sang supir baraya yang baru turun dari mengendarai kuda, aku baru tau kalau untuk menuju cihampelas harus mengejar 2 x ankcots. “ jadi gini neng, si eneng teh naik ankot yang ke dago lalu sambung lagi yang jurusan ciroyom cicaheum, mengerti??”. Karena si bapak sudah baik mau menjelaskan aku bilang aja “ iya “ (walaupun aga2 masih ga ngerti ).
Tapi alhamdulillah, akhirnya sampai juga dikosan.


Selengkapnya...