Rabu, 22 Oktober 2008

My Words......

Kata itu…..
Aku kehilangannya saat dia didekatku
Bibirku enggan bergerak saat dia menatapku
Semua hanya berputar dikepalaku

Mungkin… Jika dia bisa melihat
Kata itu keluar lewat mata
Kata itu keluar lewat sentuhan
Kata itu keluar lewat kata lain yang tak dia mengerti

Bulan…
Kutak bisa berkata aku menyayanginya
Langit..
Kutak bisa berkata aku memerlukannya
Hujan…
Kutak bisa berkata aku tak pernah membencinya
Selengkapnya...

Kamis, 16 Oktober 2008

My Frriends...episode : Mr. Bean

Sebenernya si males ngomongin nih cowok, yang ada ntar ke ge-er an. Tapi…yah secara doi pernah buat aku uring-uringan bertaun-taun n jadi kecanduan ngerokok (huh..!), lagian mumpung orangnya masih di China (ada waktu buat kabur kan kalau doi murka hehe ) jadi kita kupas habis aja !

Ramadhan 2005 pertama kali aku mengenal cowok yang bekerja disalah satu radio nasional dijakarta ini. Kesan pertama yang bisa diliat sih he’s a nice person, ramah, dan mudah bergaul. Kesan kedua, langsung dapet julukan SKSDB (sok kenal sok deket Bo’) dari anak-anak kantor. Ketika dia masuk ke kantor , cahaya blitz berkilatan dari segala penjuru arah, dia melambaikan tangan, tersenyum, dan menyapa semua orang “ I love you all!”….LEBAY!!!!
Cowok yang kata anak-anak mirip Mr. Bean ini, dulu punya kebiasaan yang agak-agak annoying, tapi untungnya sekarang dah agak berkurang. Cowok Taurus yang smart, dewasa, humoris, dan doyan makan, anak bungsu yang manja.

Bagiku, Andi adalah teman cekikikan yang gokil saat nonton the simpson di bioskop, teman jejeritan yang ga tau malu saat karokean berdua, teman makan yang ga peduli buat nongkrong diwarteg, teman yang lebih banyak ngeledek daripada kasih saran waktu aku curhat, teman yang gak malu-maluin buat diajak kondangan….teman yang buat ku merasa nyaman.

Bisakah satu cewek dan satu cowok berteman tanpa mencampurkan perasaan sama sekali??
Bagaimana bila salah satu merasakan kenyamanan yang lebih?
Bagaimana bila salah satu melangkah lebih jauh?
That’s why I told him “ I miss him”
And he said “ I miss another woman”
GREAT!!

Its time to choose. Tapi toh aku lebih baik memilih : memberikan perhatian untuk semua keluhannya tentang sang pacar, meminjamkan jariku ketika memilih cincin buat kekasih tercinta, atau berpura-pura sakit biar bisa nganterin dia berobat. dan aku tak pernah mau mengharap lebih. Dengan itulah aku mempertahankan persahabatan itu. Walaupun 2 kali aku pernah sempat menjauh, namun saat berikutnya aku sadar lari bukanlah solusi yang tepat, karena justru akan memperparah keadaan.

Meskipun ikatan pertunangan tak bisa menghentikan kegilaan ku, pada akhirnya selembar undangan berwarna merah hati mampu membuatku berhenti. Karena kuyakin ada seseorang yang akan membuat dia bahagia dan itu sudah cukup. Dan Andi akan tetap menjadi seorang sahabat bagiku.

Selengkapnya...

Senin, 13 Oktober 2008

Mengejar Awan di Ujung Genteng....



Dinaungi langit Jakarta yang cerah dan udara malam yang cukup hangat, 8 motor melaju dengan kecepatan 60 km/jam. Starting dari taman suropati, aku dan team turing TRAVIC kali ini berangkat pukul 10.30 malam, menyusuri daerah kuningan-kampung tengah-bogor-sukabumi-cikidang-kiara dua-jampang kulon-surade dan akan berhenti pada tujuan kami yaitu Ujung genteng. Kalau saja Wawat, istri dari Bro Heri tidak membatalkan diri karena alasan kewanitaan, mungkin aku tidak akan pergi, secara first biker-ku, Ryan, tidak ikut dituring kali ini. jadi aku menjadi boncenger yang baik dan benar bagi Bro Heri (maap ya jadi merepotkan).

Pukul 12malam, pemberhentian pertama kami adalah disatu rumah makan dipinggir jalan daerah ciawi. Sambil menunggu Iam dan boncenger nya ,Chris, yang menyusul belakangan, teman-teman yg lain mengisi perut dengan menikmati hidangan yang ada. Setengah jam kemudian keduanya muncul dan tak lama kami melanjutkan perjalanan. Jaket army yang kukenakan cukup ampuh menepis angina malam dingin yang menerpa, ditambah lagi badan Heri yang sekaligus jadi tameng bagiku hehe..

Perjalanan cukup lancar awalnya sampai kami memasuki daerah cikidang. Medannya mulai sulit, banyak tikungan tajam, licin dan sangat gelap membuat ke 8 motor melaju dengan sangat hati-hati. Bro Giat sebagai PIC melaju paling depan, seharusnya aku dan Heri berada diposisi kedua setelah mereka, namun dijalanan yang mulai banyak tanjakan ini bebek shogun yg kutumpangi berjalan mulai pelan dan agak tertinggal. “ pelan-pelan aja Her” bisik ku pada Heri ketika di suatu tikungan biker ku ini agak oleng kekanan untuk menghindari mobil yang tiba-tiba datang dari arah depan. Semangat dan doa terus kukobarkan untuk biker satu ini. motor Giat, Thimo, Hari , Ivan dan Iam sudah melaju didepan, dibelakang ku bajaj Densur dan ai mengikuti. Tiba-tiba terdengar suara klakson beberapa kali, aku menengok dan si bangor sudah belok kebelakang. Instingku berkata pasti terjadi sesuatu. Motor kami langsung berbelok mengikuti dan memang benar, aku melihat motor Om Ery berada ditengah dan boncengernya, Farah, duduk lemas ditengah jalan. Ternyata Lumpur yang lumayan tebal dan licin membuat motor Eri terlempar. Tak ada luka serius, tapi tangan Farah sempat terkilir.


Kami menepi kesalah satu rumah dipinggir jalan. Aku mulai menelpon yang lain, tak lama Iam yang membonceng Chris muncul. Selang tak berapa lama Giat mengabarkan kalau motor Hari juga jatuh. Akhirnya kami berkumpul dan memutuskan untuk istirahat di depan rumah penduduk. Untungnya pemilik rumah keluar dan memberikan kami tempat diteras rumahnya juga menyuguhkan minuman hangat dan makanan ringan.







Pukul 5 subuh, kami melanjutkan perjalanan. Ketika matahari mulai bersinar baru kusadari ternyata pemandangan dikirikanan jalan sangat indah, mulai dari perkebunan teh, kelapa sawit, cengkeh, hutan jati, hutan pinus. Indaaaaaah banget!!!Tak henti-henti aku mengagumi kebesaran kuasa Tuhan itu. Akhirnya setelah 12jam perjalanan melewati jalan rusak, tanjakan, turunan kami tiba di daerah pesisir pantai ujung genteng. Udara laut mulai tercium. Dari pintu masuk menuju kawasan wisata jaraknya kurang lebih 2kilometer dengan pemandangan lambaian pohon-pohon kelapa. Tiba-tiba Bro Heri berteriak..” Liz liat didepan, gw lagi ngejer awan !”. Aku yang sudah berganti biker dengan Iam mencari-cari apa yg ditunjuknya. Tadinya sih sempet gak ngeh apa maksudnya, tapi Iam bilang yg dimaksud adalah fenomena seakan awan yang mengikut dan menaungi diatas kami.



Kawasan pantai ini memang sangat indah dengan hamparan pantai pasir bersih yang terbentang sangat panjang dan ombak yang besar. Terlihat para pemancing dipinggir pantai yg berkarang. Kami mendapatkan satu vila untuk menginap, terletak agak keujung. Disini pantainya lebih sepi dan berpasir halus. Ombak yang besar dan tak berkarangpun dimanfaatkan oleh para peselancar yang sebagian besar adalah orang asing. Pasir putih yang lembut menyebabkan dipantai inilah banyak terdapat penangkaran penyu hijau.


Pondok kami bernama ‘villa tanaga’ terbuat dari kayu-kayu kelapa dan setiap kamar hanya disekati oleh triplek. Beberapanya sudah ditempati dan sebagian besar orang asing. Cukup mahal sih harganya, tapi senilai lah dengan view yang bisa kami dapat. Sore hari, sambil duduk-dudku menunggu sunset, anak-anak TRAVIC dengan riang gembira tralala trilili bermain pasir. wah wah gak sadar sama umur ye.....hehehe.



Malam harinya, setelah makan malam yang disediakan oleh mpunya villa, dipandu oleh Pak Dodo kami memulai night adventure (dalam artian harfiah kalo musti bener-bener gelep!)..hallah. untuk pertama kalinya aku bisa melihat aktivitas penyu hijau yang sedang bertelur. Seru abbess!!!
Menunggu penyu-penyu datang kepantai dan menggali pasir. Menurut pak Dodo, pantai ini bernama pantai pangumbahan. Pangumbahan sendiri berarti tempat cucian karena konon dulu telur-telur penyu disini berwarna hijau tapi kini berubah menjadi putih. Wah..coba tetep hijau keren tuh..hihi!!

Seekor penyu seberat kurang lebih 80kilogram yang baru selesai bertelur sedang mengeruk pasir dengan dua kaki depannya untuk menutupi telur-telurnya. Satu induk penyu sendir bisa menghasilkan telur mencapai ratusan dan prosesnya bisa lebih dari 2jam-an. Untungnya kami datang disaat yang tepat, dimana banyak penyu yang sedang naik kepantai dan bertelur. Biasanya musim bertelur sih terjadi mulai dari bulan juni sampai desember.

Malam mulai larut, setelah asik bercengkrama dengan para penyu dan menikmati suasana malam dipantai, kami kembali ke villa, melanjutkan mengobrol terus baru istirahat.

Pagi yang tak begitu carah. Gerimis sisa semalam masih mengguyur. Tapi tak menghentikan kami untuk tetap jalan-jalan dipantai.



Wah benar-benar turing yang mengasikkan. Pukul 10pagi team TRAVI C bersiap-siap untuk kembali ke Jakarta.
Alhamdulillah aku tiba dirumah dengan selamat. Terima kasih buat team TRAVIC terutama para biker-biker kyu.
Selengkapnya...