Minggu, 27 Juli 2008

INDONESIA-JAPAN FRIENDSHIP FESTIVAL 2008

July 27,2008

Sengatan matahari yang terik siang itu plus keinginan untuk tetap ditempat tidur memanjakan mata yang masih ngantuk, tak mampu meyurutkan niatku untuk tetap berangkat menuju senayan. Lagipula tiket seharga 40 ribu sudah kubeli (padahal festival2 sebelumnya tidak pernah dipungut bayaran alias gretong cuy).

‘GELORA BUNG KARNO,
SENAYAN PLAZA BARAT’
Itulah yang tercantum dikarcis masuk berwarna merah putih itu.GELORA BUNG KARNO ?siapa yang tidak tahu. SENAYAN PLAZA BARAT ? Well..aku dan orang-orang yang tak tahu jalan pasti harus mikir dulu. Tapi itu bukanlah satu hambatan, dengan ke pe-de an tingkat tinggi aku melangkah masuk lewat pintu gerbang utama yang terletak didepan jalan sudirman. Aku tak tahu apakah memang pintu masuk ini dibuka untuk umum melihat tidak semua pintu dibuka, hanya sebuah celah kecil yang bisa dilewati satu orang saja untuk keluar masuk. Tapi ya sudahlah..yang penting aku sudah masuk!!

Sampai didalam aku melewati sekumpulan cowok-cowok yang sedang bertanding futsal, cukup ramai, bahkan ada sebuah panggung kecil tempat pertunjukan musik. Tapi sepertinya acara disana sudah selesai, hanya terlihat beberapa gerombolan cowok-cowok berkaus basah oleh keringat sedang ‘bercengkerama’, sebagian dari mereka sempat memperhatikanku (kalo aku gak ge-er ya..huehehe).



Nah..Berikut ada tips-tips buat cewek yang sedang pergi sendiri di situasi seperti ku sekarang :
1. Berjalanlah dengan pandangan lurus kedepan, agar tak memancing para lelaki untuk melemparkan komentar or suit-suitan.
2. Pura-puralah letakan hp ditelinga ( pake handsfree juga OK) dan mulailah bicara sendiri seolah-olah sedang sangat sibuk.
3. jangan terpancing untuk memelototi cowok keren yang tiba-tiba tertangkap mata anda. Ingat!!anda sendiri dan dia bersama teman-temannya disana, bisa-bisa sinyal yang anda kirim buat si dia salah ke orang lain.
4. Pasanglah walkman dan mulai kencangkan volume sekuat-kuatnya sampai anda tidak bisa mendengar suara lain. Ini sangat ampuh untuk membangun rasa cuek, sehingga anda bisa melangkah dengan nyantai.

Jadi begitulah aku berhasil melewati mereka (kesannya susah amat ya??!!). memikirkan malesnya harus mencari-cari lagi di area olahraga terluas dijakarta ini, akhirnya aku menghampiri seorang tukang ojwek (baca: bergaya Cinta laura) yang mangkal disana. Mungkin karena melihat kipas merah kecil bertuliskan kanji yang kupegang, laki-laki itu langsung bertanya,
“ festival Jepang, neng?”. Aku mengangguk
Setelah berdebat agak a lot, akhirnya deal harga goceng (dengan kondisi aku tak tahu jaraknya jauh atau dekat, yah daripada harus bingung nyari-nyari lagi).
“bang, ntar kalo deket banget potong 2rebu yah?!” ..jahhh…tetep!!

Pukul 5 sore akhirnya aku melihat lokasinya. Banyak spanduk-spanduk jepang disepanjang pintu masuk. Acara sebenernya sudah dimulai pukul 14.30 siang tadi, tapi biasanya baru berupa pembukaan dan kata sambutan (ternyata sudah banyak performingnya juga), tapi aku memang lebih tertarik dengan acara-acara penutupnya, terutama Bon Odori Dance). Dipintu masuk, aku menyerahkan karcis, dan ditukar dengan sebuah kipas bundar bergambar laki-laki jepang dan salahsatu satu tokoh wayang (perwakilan dari masing-masing Negara), plus satu stempel merah dilengan kananku.

Beberapa booth berwarna putih berjejer disebelah kiri kanan mulai dari pintu masuk hingga ke panggung utama. Dari mulai penjual makanan jepang dan local sampai booth-booth dari para sponsor acara ini. Ada 2 panggung disana, satu panggung kecil terletak tepat ditengah-tengah , dan satu lagi yang lebih besar terletak dipaling ujung.

Baru saja aku tiba ditengah lapangan, 2 Mc kondang Melani dan Iwet, mengumumkan kalo akan ada kolaborasi pertunjukan reog ponorogo dan omikoshi carry. Aku berdiri paling depan! Suatu kolaborasi dari dua Negara yang sangat indah. Terus-terang ini kali pertama aku menonton reog langsung. Ada dua buah reog besar, seorang yang berambut gondrong seperti raksasa, 4laki-laki yang dimake-up wajahnya berwarna merah, 2 gadis penari dan 2laki-laki pendek bertopeng mengerikan. Mereka mulai meliuk-liuk, menari mengikuti alunan musik dan nyanyian.

Setengah jam kemudian, tim omikoshi masuk kearena. Ada kurang lebih 20 laki-laki menjunjung sebuah miniature kuil, dan juga ada 2orang gadis kecil dan seorang anak laki-laki yang berdiri diatasnya. Menurut cerita, “Omikoshi” merupakan miniature dari kuil Shinto, penganut Shinto percaya bahwa didalam omikoshi terdapat arwah yang mendiaminya. Dibawah miniature kuil terdapat dua buah tiang besar melintang yang digunakan untuk mengangkatnya. Dengan langkah yang seragam, para laki-laki itu menggerak-gerakkan dengan bahu mereka keatas dan kebawah sambil berteriak-teriak “ Washoi Washoi Washoi!!”

Kemudian bertemulah dua budaya Indonesia dan Jepang ini. suatu kolaborasi yang indah dan sangat menghibur. Setelah pertunjukan selesai, aku mulai berkeliling disekitar booth-booth yang ada. Di satu booth yang menjual mochi tampak kerumunan orang, ternyata disana sedang dipertontonkan cara membuat kue mochi yang unik. Adonan mochi ditumbuk dengan sebuah alu besar terbuat dari kayu oleh beebrapa orang. Para penonton berteriak-teriak memberikan semangat. Very very entertaining!!
Ada bermacam-macam makanan dimasing-masing booth, tapi bagiku yang tak begitu menyukai makanan jepang agak sulit untuk memilih yang bisa kumakan, belum lagi antrian yang panjang dimasing-masing booth. Sampai akhirnya aku menemukan makanan satu itu “mendoan”. Memang agak aneh sih, dating ke festival jepang dan malah makan mendoan, tapi yah….mau diapain lagi, dah laper bo’!!

Pukul 6sore acara dihentikan untuk melakukan sholat maghrib. Dan tiba-tiba untuk pertama kalinya setelah beberapa bulan, hujan turun dengan deras. Sambil menunggu hujan aku menikmati mendoan panas yang baru kubeli. Sekitar pukul 7 hujan mulai reda. Para pengunjung mulai bergerak menuju panggung besar yang menurut schedule akan ada penampilan Dewi-dewi dan Letto. Meskipun hujan sempat mengguyur, antusias pengunjung tetap tak surut.

Ketika Letto sudah selesai membawakan satu buah lagu, aku beralih kepanggung satu lagi, tempat dimana Bon Odori akan dimulai. Diatas panggung kini sudah ada beberapa bedug untuk acara Taiko. Lampu-lampu lampion menghiasi sekeliling panggung ini.

Ketika sedang memperhatikan persiapan dibawah panggung, seorang cowok berkacamata menghampiriku. Tampangnya sih ga asing. Dan bagaimana aku bisa menolak jika seorang penyiar radio n MC handal sekaliber Iwet Ramadhan memintaku buat foto bareng. Cheeessss!!
“bagus ga?” Tanya nya. Aku memperlihatkan hasilnya di hp ku.
“sekali lagi yuk!!” pintanya. Wah..siapa takut.
Huaaaa….boong banget!! Yang ada, aku yang ngarep minta foto bareng. Misi sebenernya adalah buat manas-manasin temen sekantorku (sambil ngelirik Adis…maap buuuuu.!!).











Meskipun sempat diguyur hujan dan acara mundur beberapa jam, Bon Odori Dancing akhirnya dimulai juga. Inilah acara yang kutunggu-tunggu. Setelah pertunjukan Taiko selesai dan penampilan boneka Doraemon, beberapa wanita dan anak kecil berkimono naik keatas panggung. Mereka lah yang akan memandu tarian Bon Odori. Otomatis semua pengunjung dibawah panggung pun mulai membentuk lingkaran. Dengan diiringi nyanyian dan pukulan Taiko, kami mulai menari. Inilah yang dimaksud kedekatan. Saat dimana kita bisa saling tersenyum, menyapa, berpegangan tangan dengan orang-orang baru, yang sama sekali belum kita kenal. Dua buah lagu dan tarian kami nikmati dengan suka cita.



Diakhir acara , kemeriahan dilengkapi dengan pertunjukan hanabi ( kembang api ) yang juga indah. Seperti juga festival Jepang sebelum-sebelumnya, aku sangat menikmatinya. Semoga aku bisa datang lagi ke festival ini tahun depan!!



Sayonara!!









2 komentar:

Felitas J mengatakan...

Halo, salam kenal.
saya baru membaca artikel blognya. karena saya juga datang ke acara tersebutnya jadinya penasaran dan akhirnya baca dhe :p
btw, boleh saya meminta foto-foto acara tersebut. maklum, saya suka minta dan koleksi ^^
saya juga membuat artikel pribadi mengenai acara tersebut di blog saya, dan saya juga melampirkan beberapa foto. (lengkapnya bisa dilihat di photo album saya).
btw, awal2 ada yosakoi soran yang keren lho~ sayang dilewatkan >_<
dan suka bon odori lagu ke berapa? saya paling suka lagu wa ni natte odoro, tapi sayangnya tidak diputar dan ditarikan T_T

link : http://felitasjohan.blogspot.com/

salam kenal ^^

Felitas J mengatakan...

sama-sama lah
hanya kebetulan saya taunya lebih banyak
dan ituhpun banyak juga yang dari temen sih ^^

salam kenal yah :D

silahkan dilihat foto album saya dan teman saya di multiply untuk lebih lengkapnya ^^